Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS)
boleh berbangga. Karena kehidupan masyarakatnya yang saat ini aman, tenteram,
dan damai. Suasana kehidupan masyarakatnya yang agamis membuat nilai-nilai
keagamaan selalu tertanam dalam kehidupan sehari-hari. Daerah ini memiliki
banyak langgar dan masjid serta tempat wisata bernuansa religius. Salah satunya
yang kerap dikunjungi orang untuk diziarahi adalah Makam Datu Taniran.
Tempat ini berjarak sekitar 7 kilometer dari
Kandangan, ibukota Kabupaten HSS. Disini merupakan tempat wafatnya penyebar
Islam di Banua Enam. Para penziarah bukan saja dari Kalimantan Selatan tapi
juga dari luar bahkan ada dari Pulau Jawa dan Malaysia.
Sugiannor, warga Angkinang mengaku adanya
Makam Datu Taniran membuat daerah tersebut kesohor sampai kemana-mana. “ Dapat
diambil manfaat dan kesan positif adanya tempat wisata religius tersebut,” ujar
Sugiannor.
Latifah, penziarah asal Amuntai, Kabupaten
Hulu Sungai Utara (HSU), mengaku setahun dua kali dia datang ke Makam Datu
Taniran. “ Biasanya saat hajat terkabul saya datang kesini. Bersama keluarga
sekaligus nanti dilanjutkan ke Martapura,” ujar Latifah.
Menurut Latifah, keberadaan Makam Datu
Taniran, cukup strategis . “ Karena berada tak jauh dari jalan provinsi
sehingga mudah dijangkau. Selain itu adanya makam ini bisa sebagai sarana
silaturrahmi umat Islam dari mana saja asalnya,” ujar Latifah. (akhmad husaini)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar