Kamis, 19 Maret 2015

Menengok Makam Datu Taniran

Jum'at, 20 Maret 2015


            Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) boleh berbangga. Karena kehidupan masyarakatnya yang saat ini aman, tenteram, dan damai. Suasana kehidupan masyarakatnya yang agamis membuat nilai-nilai keagamaan selalu tertanam dalam kehidupan sehari-hari. Daerah ini memiliki banyak langgar dan masjid serta tempat wisata bernuansa religius. Salah satunya yang kerap dikunjungi orang untuk diziarahi adalah Makam Datu Taniran.
Tempat ini berjarak sekitar 7 kilometer dari Kandangan, ibukota Kabupaten HSS. Disini merupakan tempat wafatnya penyebar Islam di Banua Enam. Para penziarah bukan saja dari Kalimantan Selatan tapi juga dari luar bahkan ada dari Pulau Jawa dan Malaysia.
Sugiannor, warga Angkinang mengaku adanya Makam Datu Taniran membuat daerah tersebut kesohor sampai kemana-mana. “ Dapat diambil manfaat dan kesan positif adanya tempat wisata religius tersebut,” ujar Sugiannor.
Latifah, penziarah asal Amuntai, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), mengaku setahun dua kali dia datang ke Makam Datu Taniran. “ Biasanya saat hajat terkabul saya datang kesini. Bersama keluarga sekaligus nanti dilanjutkan ke Martapura,” ujar Latifah.
Menurut Latifah, keberadaan Makam Datu Taniran, cukup strategis . “ Karena berada tak jauh dari jalan provinsi sehingga mudah dijangkau. Selain itu adanya makam ini bisa sebagai sarana silaturrahmi umat Islam dari mana saja asalnya,” ujar Latifah. (akhmad husaini)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Puisi AHU : Watak Simbol Intonasi Perangai Jingga

 Jumat, 22 Maret 2024 Cerita guramang alasan manis kian sinis watak simbolis kehendak penawar lara senarai kehendak intim suara nurani ego k...