Minggu (08/03/2015) pukul 13.00 saya
pergi ke Kandangan. Bawa tas ransel berisi kamera dan pakaian. Sepeda motor
saya parkir di Lapangan Lambung Mangkurat Kandangan. Di depan Gedung MTQ sudah
ada yang berkumpul untuk kegiatan pelepasan kafilah Seleksi Tilawatil Qur’an (STQ)
ke XX Tingkat Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) Kecamatan menuju Daha Utara.
Ada kameramen Kandangan TV yang wajahnya sudah tidak asing lagi bagi saya. Ia
adalah Noor Aida Santi , yang merupakan adik kelas waktu di Madrasah Tsanawiyah
Negeri (MTsN) Angkinang dulu. Mengikuti pelepasan kafilah STQ yang diadakan di
Gedung MTQ Kandangan pukul 14.00 WITA. Saya berangkat dari Angkinang pukul
13.00 WITA.
Ketemu
dengan Bahrul Ilmi, dari Humas Kantor Kemenag HSS. Bapadah umpat ka Nagara malam waktu pembukaan. “ Nanti usai maghrib
kita berangkat, “ ujar Bahrul. Saya lebih duluan ke Nagara agar tidak
beriringan dengan peserta pawai. Sempat singgah dan bertemu dengan rombongan
Kecamatan Daha Utara yang menunggu peserta pawai yang datang dari Kandangan.
Ketemu dengan Ahmad Naziza dari MTsN Negara.
Ke
lokasi panggung utama. Shalat Ashar di Langgar yang tak jauh dari lokasi
panggung utama. Balik haluan. Di jembatan persimpangan peserta pawai ta’ruf
jalan kaki menuju panggung utama. Setelah itu Pulang ke rumah. Sebelumnya singgah
di sekolah menyimpan file foto dari kamera ke laptop. Istirahat sebentar.
Tiba-tiba
Sani datang memberitahu ada telepon dari Bapak Kepala. Yang memberitahu
berangkat ke Nagara batal setelah shalat Maghrib. Namun sekarang juga. Bapak
Kepala Kantor Kemenag, H Matnor sedang menunggu di Muara Gambah. Sepeda motor
ditinggal di tempat pegawai Kemenag. Karena buru-buru, mandi tak sempat. Cuma
berganti pakaian.
Lantas
berangkat lagi. Di Muara Gambah sudah ada mobil dinas Kantor Kemenag HSS. Ada
bapak H Matnor, Aidil, Bahrul, dan seorang ibu (yang jadi hakim / dewan juri
STQ). Singgah di rumah Bapak Abdul Haris di Gambah menitipkan sepeda motor.
Minta izin kepada isterinya. “ Kalau nanti saya tidak terbangun silakan ambil
saja motornya. Jangan digarak,” ujar
isteri Bapak Abdul Haris.
Sementara
itu Bahrul minta izin mengambil rambutan. Setelah itu kami masuk mobil. Di
Bangkau kami singgah menunaikan shalat Maghrib di sebuah masjid yang tengah
direnovasi. Sampai di Daha Utara kami istirahat di rumah pemondokan hakim /
juri STQ. Shalat Isya di Langgar yang tak jauh dari lokasi panggung utama.
Langgar penuh sesak dengan jamaah.
Usai
shalat Isya kami menuju panggung utama. Foto-foto setiap momen. Banyak sekali
acara hiburan yang dibawakan pelajar yang ada di Daha Utara. Mulai habsyi,
rebana, dan lainnya. Pada seremoni pembukaan yang dilakukan oleh Bupati HSS, H
Achmad Fikry, selain penekanan tombol sirine juga ada pesta kembang api.
Kembang api itu merupakan bantuan pengusaha asal Nagara yang berdiam di Muara
Teweh, Kalteng.
Jadilah
malam itu semarak dengan kembang api dilangit Kecamatan Daha Utara. Acara
selesai sekitar pukul 23.00 WITA. Kami pulang. Setelah singgah di Gambah
mengambil sepeda motor saya pulang ke Angkinang. Sementara mobil yang
dikemudikan Aidil melaju menuju Kandangan. Saya sampai di rumah pukul 24.00
WITA. (akhmad husaini)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar