AHMADUN YOSI HERFANDA lahir di
Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah, 17 Januari 1958. Ia dikenal sebagai penyair
religius-sufistik, tapi juga banyak menulis cerpen, kolom dan esai sastra,
serta sering menjadi pembicara dalam berbagai forum sastra nasional dan internasional.
Pernah menjadi redaktur (merangkap redaktur sastra) surat kabar Kedaulatan
Rakyat (1986-1989), Yogya Post (1989-1992), majalah Amanah (1993), dan
Republika (1993-2009). Sejak 2010 dia mengajar pada Universitas Multimedia
Nusantara (UMN) Serpong. Buku kumpulan sajaknya yang telah terbit, antara lain
Sembahyang Rumputan (Bentang Budaya, Yogyakarta, 1996), Ciuman Pertama untuk
Tuhan (puisi dwi-bahasa, Logung Pustaka, 2004-meraih Penghargaan Sastra Pusat
Bahasa, 2008), Resonansi Indonesia (Pustaka Littera, 2014), dan Sajadah Kata
(Pustaka Littera, 2014).
Saat ini Ahmadun juga menjadi Ketua
Tetap Jakarta International Literary Festival (JILFest), anggota pengarah tetap
Pertemuan Penyair Nusantara (PPN), anggota tim ahli Badan Standar Nasional
Pendidikan (BSNP) Kemendikbud RI Bidang Sastra, anggota dewan pakar Institude
of Malay Studies Patthani University Thailand, Ketua Lembaga Literasi Indonesia
(Indonesia Literary Institude), Direktur Utama PT Media Cipta Mandiri, dan
Presiden Komisaris PT IM PowerHouse. Ia juga pernah menjadi Ketua Komite Sastra
Dewan Kesenian Jakarta (DKJ, 2009-2012), Ketua Komunitas Sastra Indonesia (KSI,
2007-2012), dan Ketua Komunitas Cerpen Indonesia (KCI, 2007-2012).
Karya-karya Ahmadun dipublikasikan
diberbagai media sastra dan antologi puisi yang terbit di dalam dan luar
negeri. Antara lain, Horison, Ulumul Qur’an, Kompas, Media Indonesia,
Republika, Bahana (Brunei), antologi puisi Secreets Need Words (Hary Aveling,
ed, Ohio University, USA, 2001), Waves if Wonder (Heather Leah Huddleston, ed,
The International Library of Poetry, Maryland, USA, 2002), Jurnal Indonesia and
The Malay World (London, Inggris, November 1998), The Poets Chant (The Literary
Section, Committee of The Istiqlal Festival II, Jakarta, 1995).
Buku-buku Ahmadun lainnya yang telah
terbit, antara lain, Sajak Penari (kumpulan puisi, Masyarakat Poetika
Indonesia, Yogyakarta, 1991), Fragmen-Fragmen Kekalahan (kumpulan puisi,
Penerbit Angkasa, Bandung, 1996), Sebelum Tertawa Dilarang (kumpulan cerpen,
Balai Pustaka, Jakarta, 1997), Teror Subuh di Kanigoro (novel sejarah, Bentang
Budaya, Yogyakarta, 1996), Sebutir Kepala dan Seekor Kucing (kumpulan cerpen,
Bening Publishing, 2004), Badai Laut Biru (kumpulan cerpen, Senayan Abadi
Publishing, Jakarta, 2004), dan The Worshipping Grass (kumpulan puisi dwi
bahasa, Bening Publishing, Jakarta, 2005), serta puluhan buku antologi puisi,
esai, dan cerpen lainnya, yang diterbitkan oleh berbagai lembaga dan komunitas.
Sebagai sastrawan dan jurnalis,
Ahmadun sering diundang untuk membaca puisi dan menjadi pembicara dalam
berbagai forum sastra nasional dan internasional di berbagai negara, seperti
Korea Selatan, Mesir, Singapura, Malaysia, Thailand, dan Brunei Darussalam.
Ahmadun juga telah meraih berbagai penghargaan sastra, antara lain, Penghargaan
Sastra Pusat Bahasa Depdikbud RI ( 2008), penghargaan sastra Puisi Islam MABIMS
(Forum Informal Menteri-Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan
Singapura – 1997), penghargaan sastra Yayasan Iqra Jakarta (1992), Suara Merdeka
Award (1992), dan Kincir Emas Radio Nederland (1989).
Data-data lain tentang buku, puisi,
esai, cerpen, dan aktivitas Ahmadun lainnya dapat ditemukan melalui www.google.com dan blog sembahyangrumputan.blogspot.com. Kini ia
tinggal di Vila Pamulang Mas Blok L-3 No 11, Phone / Fax (6221) 7444765,
Pamulang, Tangerang Selatan 15415, Indonesia. E-mail : ahmadun.yh@gmail.com Mobile : +6281315382096.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar