Kelapa puan tepi
perigi
Akar diruntun
dengan buahnya
Kalau tuan
inginkan kami
Bakar air minum
abunya
Berburu ke
padang datar
Dapat rusa
belang kaki
Berguru kepalang
ajar
Bagai bunga
kembang tidak jadi
Piring tak retak
Nasi tak dingin
Engkau tak
hendak
Aku tak ingin
Keluk paku
kacang belimbing
Tempurung
lenggang-lenggangkan
Dibawa orang ke
Seruasa
Dibawa serta
dengan sayaknya
Anak dipangku
kemenakan dibimbing
Orang kampung
dipertenggangkan
Jaga kampung
jangan binasa
Jaga beserta
dengan adatnya
Tanjung katung
jauh ke laut
Tampak dari
belakang tangsi
Laksana apung di
tengah laut
Dihempas ombak
jatuh ke tepi
Pulau Pandan di
tengah laut
Pagi hari
mencari tiram
Kami sepantun
limau hanyut
Belum tentu
tempat diam
Singkarak
kotanya tinggi
Sumanik mendadap
dulang
Awan berarak
hamba tangis
Dagang jauh di
rantau orang
Pulau pandan
jauh di tengah
Dibalik pulau
angsa dua
Hancur badan
dikandung tanah
Budi baik
dikenang jua
Kini
ranggungkanlah oleh pandan
Padi dan banto punya
ulah
Kini
tanggungkanlah oleh badan
Hati dan mata
punya ulah
Kalau kaca di
pintu
Kaca didepan
saya pecahkan
Kalau ada kata
begitu
Nyawa dan badan
saya serahkan
Elok-elok
menyeberang
Jangan sampai
titian patah
Elok-elok di
rantau orang
Jangan sampai
berbuat salah
Akar nibung
meresap-resap
Akar mati dalam
perahu
Terbakar kampung
kelihatan asap
Terbakar hati
siapa tahu
Putuslah tali
layang-layang
Sobek kertas
tentang bingkai
Hidup usah
mengepalang
Tidak kaya
berani pakai
Cincin akik
permata akik
Diikat orang
dengan suasa
Biar miskin asal
cerdik
Terlawan juga
orang kaya
Biasa di sayak
Dibawa ke dulang
Biasa di awak
Dibawa ke orang
Anak orang Teluk
Medan Budi
Mudik lalu ke
air batu
Biduk kalau
tidak berkemudi
Bagaimana akan
dapat laju
Tidak ada komentar:
Posting Komentar