Saya membuka file lama yang berlabel Kandangan-Loksado, 12-03-2013. Saya kembali menuliskannya disini, untuk sekedar mengingat kenangan silam tersebut.
Hari libur saya bangun kesiangan. Menghubungi Rizal, teman akrab se kampung
di Desa Angkinang Selatan, Kecamatan Angkinang, Kabupaten Hulu Sungai Selatan
(HSS), mengajak bajalanan ke Loksado.
Saya ke Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Angkinang dulu ada yang diambil.
Ada anak-anak MTsN Angkinang main futsal. Pukul 08.30 WITA berangkat. Di
Bakarung menyaksikan ada mobil truk sarat muatan barang terbalik pas dekat
jembatan Teluk Yakin. Saya cuma memfoto, tidak tertarik untuk bertanya lebih
lanjut.
Lewat Madang, terlihat banyak anak-anak naik sepeda. Ada sekitar sepuluh
orang. Lalu naik ke Benteng Madang. Mereka mengaku berasal dari Pulau Nagara,
Kandangan.
” Sekitar 6 kilometer dari rumah,” ujar seorang anak ketika ditanya jarak
dari tempat tinggal mereka ke tempat Benteng Madang.
Kami terus lewat Tayub, Mandapai, terus ke Loksado. Rencananya mau ke Air
Terjun Haratai. Tapi di tengah jalan banyak orang bekerja menyemen jalan menuju
Haratai. Kami batal. Lalu balik haluan ke Malaris.
Namun, banyak mobil diparkir dekat jembatan seberang SDN Loklahung. Ada apa
? Sementara di dekat Balai Malaris ada lawang sakiping dari janur.
Bertanya kepada seorang wanita yang sedang mengambil air.
” Ada silaturrahmi warga Loksado dengan Calon Bupati HSS H Achmad Fikry,”
ujar wanita itu.
Motor kami parkir di tempat yang disediakan. Kami ikut masuk sebagai tamu
tak diundang. Ternyata memang benar ada acara yang dibalut Sarasehan dan
Silaturrahmi warga Loksado dengan H Achmad Fikry selaku Dewan Pembina
Kedamangan Loksado.
Saat kami datang acara sudah berjalan beberapa jam. Kami ikut duduk di
lantai Balai Malaris yang terbuat dari susunan bilah-bilah bambu.
Baru pertama menginjakkan kaki disana. Ngobrol sana-sini dengan seorang
anak muda setempat, yang mengaku bernama Samlan. Ternyata ia alumni SMKN 1
Kandangan Tahun 2003. ” Sekelas dengan Sri Mulyani orang Angkinang,” ujar
Samlan.
Kami diberi snack berupa wadai untuk dan segelas air mineral.
Bermacam saran, komentar, dan usulan disampaikan warga Loksado kepada H Achmad
Fikry.
Pada kesempatan tersebut tampak hadir Camat Loksado, Rubingan. Juga
anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) HSS dari Partai Keadilan
Sejahtera (PKS), Syamsuri Arsyad.
Ada seorang Kepala Desa pada kesempatan tersebut yang dengan
terang-terangan dihadapan H Achmad Fikry, mengajak warga untuk memilih pasangan
Calon Bupati (Cabup) dan Calon Wakil Bupati (Cawabup) nomor urut 2 pada tanggal
3 April 2013 nanti. Mentang-mentang petahana sekehendak hati.
Apakah ini sebuah pelanggaran Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) HSS
2013 ? Saya tak mau ambil pusing.
Usai acara tersebut saya dan Rizal diberi nasi bungkus oleh panitia
silaturrahmi. Kemudian kami pulang. Singgah di Tugu Niih, Desa Hulu Banyu.
Shalat Dzuhur di rumah dekat tugu. Ada seorang polisi dengan mobilnya membeli
pisang dari warga sekitar.
Ia menunggu isteri dan dua anaknya yang sedang mengarungi sungai Amandit
dengan lanting paring dari Loksado. ” Biayanya Rp 250 ribu,’ ujar sang polisi
yang saat itu mengenakan kaos bertulis Satlantas dan dipinggangnya terselip
senjata api laras pendek.
Kami pulang setelah puas berada disana. Sejuta pengalaman menarik kami
peroleh. Walau perjalanan begitu melelahkan. Mari bersama-sama menjaga alam
Loksado agar tetap hijau dan lestari. (ahu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar