Jumat, 20 Maret 2020

Membezuk Paman Madi di Klinik Utama Mubarak

Sabtu, 21 Maret 2020

Jum'at (20/03/2020) siang, usai shalat Jum'at dan makan siang ke Klinik Utama Mubarak, yang terletak di Desa Panggung, Kecamatan Haruyan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST.  Berjarak sekitar 7 kilometer dari Angkinang Selatan, tempat saya tinggal. Karena ada paman saya, bernama Madi, tinggal di Bamban Utara, sakit manggah, asma, dan jantung, di rawat di sana. Masuk ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) sekitar pukul 11.00 WITA.  Beliau memang perokok berat.

Ke Panggung, saya bersama ibu naik sepeda motor. Juga Acil saya, adik dari ibu saya bernama Maslimah bersama anaknya Amud. Disusul adik ibu saya lainnya bernama Masmurah, bersama anaknya Azhar, bersama-sama ke Klinik Utama Mubarak, untuk membezuk Paman Madi. Setelah memarkir sepeda motor, kami masuk ke ruang IGD, dimana Paman Madi terbaring. Di sana sudah ada isteri Paman Madi, bersama Elma anaknya.

Sebelumnya saat parkir, anak tiri Paman Madi menyalami kami, ia mau keluar sebentar. Selain itu ada adik isteri Paman Madi, laki-laki yang berdiam di Tabu Darat, datang membawa bungkusan, mungkin makanan dan yang lainnya. Agar tak jenuh disela-sela membezuk Paman Madi, saya bersama Amud dan Azhar, duduk santai di teras depan Klinik Utama Mubarak. Sambil lihat lalu lalang kendaraan yang melintas. Klinik ini berada di tepi jalan nasional Trans Kalimantan. Kalau dari arah Kandangan - Barabai, berada di sisi kiri.

Sekitar pukul 17.00 WITA, Paman Madi pindah dari IGD ke ruang kelas khusus penyakit dalam. Jaraknya sekitar 20 meter dari IGD. Sebelum masuk ruang, Paman Madi sempat minta diantar ke WC. Setelah dari WC saya mendorong kursi roda ke ruang kelas. Tak lama kemudian, kepanikan terjadi. Paman Madi mengalami rasa sakit, mungkin tak tertahankan, sehingga dengan begitu keras mengucap Asma Allah berulang-ulang.

Keluarga yang menunggu ikut abut. Sama-sama berdo'a untuk kemudahan menghadapi musibah ini. Saya melihat sempat air liur mau keluar mulut Paman Madi. Syukurlah tak lama kemudian, para perawat datang untukmengatasi masalah itu. Paman Madi berangsur pulih, dengan bantuan oksigen.

Beberapa puluh menit kemudian ibu saya mengajak pulang, kebetulan ayah puasa sunat jadi mau menyiapkan menu berbuka. Sementara Acil Imas dan Acil Imur beserta Amud dan Azhar tetap bertahan. Setelah mengambil motor di tempat parkir serta bayar kepada petugasnya, kami pulang menuju Angkinang Selatan, yang berjarak sekitar 7 kilometer.

Saya berdo’a semoga Paman Madi segera pulih dari sakitnya, sehat walafiat kembali, diberi kesehatan yang prima, umur panjang, hingga dapat kembali beribadah dan bekerja, mampu menafkahi anak dan isteri dengan rezeki yang halal. Amin Ya Rabbal 'Alamin. (ahu)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Aktivitas Selama di Aceh

 Sabtu, 23 November 2024 Dari Diary Akhmad Husaini, Ahad (21/08/2022)  Semua akan abadi setelah diposting Dugal ke blog pribadi, tentu denga...