Rabu, 18 Maret 2020

Diary : KM.19.03.2020

Kamis, 19 Maret 2020

>Shalat Subuh di Langgar Al Kautsar RT 1 Desa Angkinang Selatan, Kecamatan Angkinang, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kamis, Imam Rasyidi, Muazin Sariansyah. Posisi saya saat shalat shaf depan kanan. Samping kanan Iful Dayah, samping kiri Sariansyah.

>Beberapa rencana tempat untuk liputan tulisan saya di blog pribadi maupun media lainnya. Ada tentang Tabat Padang, Gua Liang Tapah, Dayak Warukin di Kabupaten Tabalong, Mudan yang membibitkan tanaman, burung di perbatasan Tawia - Wawaran, bendungan Amandit, bendungan Batang Alai, bendungan Pitap, Gua Sawar, Gunung Titi, dsb. 

>Ada penyuluhan kesehatan di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 3 Hulu Sungai Selatan (HSS), Kamis pagi, bersama pihak Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Angkinang, di halaman depan madrasah, diikuti seluruh siswa MTsN 3 HSS.

>Kamis pagi ke warung Mama Icha, disuruh Umanya Amud, beli nasi bungkus, saya memilih ketupat, dan pisang mahuli. Waktu itu ada Madi Papat sedang minum di sana.Madi P bertanya dan menyapa, menikmati di dalam sajakah?

>Kembali disuruh Umanya Amud ke tempat warung Mama Icha beli wadai, ada untuk panjang dan dadar gulung. 

>Kecintaan Mudan Wisnu Wardhana, warga Angkinang Selatan, Kecamatan Angkinang, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, terhadap tanaman, sudah tak diragukan lagi. Apalagi ia bekerja sebagai ASN di sebuah instansi yang berhubungan dengan hobinya itu. Mudan, begitu ia biasa disapa, bekerja di Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Di depan rumahnya di Angkinang, banyak polybag dan pot berisi tanaman. Terutama tanaman buah seperti mangga, jambu kristal, lengkeng, pisang, durian, dsb.Karena tugasnya berhubungan dengan tanaman, setidaknya ia bisa merawatnya dengan baik. Saat hari libur, Sabtu dan Minggu Mudan lebih leluasa melakukan perawatan tanaman yang ada. Baik dengan menyiram, pemupukan, membersihkan rumput liar, dsb.


>Dugal berburu materi tulisan di Kabupaten Tabalong. Untuk itu, selama beberapa hari di sana, Dugal menginap di sebuah guest house milik temannya di Tanjung. Adapun materi tulisan untuk blog pribadi dan media lainnya : profil masjid bersejarah, makam ulama, tempat wisata alam, sejarah, serta budaya setempat. Lebih utama adalah tulisan bertema alam dan lingkungan. Semua tulisan akan dilengkapi dengan foto penunjang. Untuk itulah Dugal membawa handphone untuk mengabadikan tempat yang ia kunjungi.Pada malam hari saat shalat Maghrib, Isya, dan Subuh, Dugal ikut shalat di masjid terdekat dengan guest house.Sementara untuk makan dan minum, Dugal pergi ke warung makan yang menyajikan menu khas pahuluan.Pagi hari Dugal makan nasi kuning dengan lauk haruan masak habang. Juga ditemani wadai guguduh dan pais.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Aktivitas Selama di Aceh

 Sabtu, 23 November 2024 Dari Diary Akhmad Husaini, Ahad (21/08/2022)  Semua akan abadi setelah diposting Dugal ke blog pribadi, tentu denga...