Selasa, 03 Maret 2015

Cerita Dari Kandangan

Rabu, 4 Maret 2015


            Pulang dari kerja pukul 15.00 WITA, Senin (02/03/2015) saya ke Kandangan. Berjarak sekitar 7,5 kilometer dari tempat saya bekerja. Saya mau memotong rambut kebetulan sudah panjang. Kali ini saya menuju Jalan Nirwana Kandangan, tak jauh dari Masjid Al Minnah Kandangan. Disana ada tukang cukur langganan saya. Seorang lelaki tua pensiunan guru. Saat saya tiba beliau sedang mencukur seorang laki-laki. Lantas saya menunggu beberapa saat.

 Pandangan saya tertuju ke depan tempat saya duduk. Ada pemandangan baru. Disana terlihat kerumunan beberapa orang anak sedang bersenda gurau. Sebelumnya disana setiap kali lewat tak ada aktivitas seperti itu. Ternyata baru saya ketahui kalau itu tempat baru sebuah lembaga pendidikan yang pindah tempat. Maksudnya mereka menyewa yang baru. Pemiliknya, berdasar info tukang cukur, adalah H Jamhuri keluarga dari H Muhyani, calon Bupati HSS yang lalu.

Tak berapa lama tukang cukur selesai mencukur. Kali ini giliran saya dicukur. Seperti biasa saya memilih model potong rambut bagundul nang numur dua. Tak banya bicara dengan tukar cukur. Apalagi shalat Ashar tiba dengan adanya kumandang azan di Masjid Al Minnah yang dibawakan seorang anak kecil.

Selesai dari tukang cukur saya pulang. Singgah diwarung Parincahan beli nasi bungkus dan lapat. Sempat bertanya ada jual kacang basangakah ?. Namun si pemilik warung jawabnya macam-macam. Harganya mahal  sehingga rugi kalau dijual yang belinya cuma seribu. Setelah dari warung saya pulang. Di Bakarung kembali singgah di sebuah warung untuk membeli guguduh. (akhmad husaini)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Puisi AHU : Watak Simbol Intonasi Perangai Jingga

 Jumat, 22 Maret 2024 Cerita guramang alasan manis kian sinis watak simbolis kehendak penawar lara senarai kehendak intim suara nurani ego k...