Masa kecil yang indah dan membahagiakan
masih dikenang Dugal dengan jelas di kampungnya di Angkinang, Kabupaten Hulu
Sungai Selatan (HSS). Khususnya hari-hari di bulan Ramadhan atau bulan puasa.
Waktu duduk dibangku Sekolah Dasar (SD) dulu, karena bulan puasa sekolah libur,
jadi waktu dihabiskannya di rumah saja.
Pagi sampai tengah hari bermain dengan
teman se kampung. Duduk di gardu pos ronda sambil badumlah. Lalu pergi ke belakang desa, bermain laduman paring. Dugal hanya tukang bantu saja. Kalau memainkan tidak
suka.
Laduman sudah dibuat
beberapa hari sebelumnya. Tinggal beli minyak tanah dan membawa kain. Bila tengah
hari permainan dihentikan untuk shalat Dzuhur dulu. Bila puasa saat musim baah, Dugal dan teman-temannya bermain
di sungai. Batajun di jembatan asyik
sekali.
Juga balarut
di sungai sampai beberapa ratus meter jauhnya. Ikut ke sawah cari ikan dengan bakacal. Maksudnya dengan modal tangan
hampa tanpa alat. Cuma membawa wadah untuk menampung hasil tangkapan. Ada
banyak ikan yang diperoleh seperti papuyu,
haruan, sapat, dsb. Kalau banyak bisa digunakan untuk menu berbuka puasa,
sahur dan dijual ke tetangga. (ahu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar