Senin (14/12/2015) pukul 09.00 WITA saya kembali melakukan jalan-jalan,
naik sepeda motor kesayangan Supra Fit. Kali ini ke Telaga Sili-Sili, berjarak
sekitar 3 kilometer dari tempat saya tinggal di Angkinang. Cuma melintasi saja
tidak singgah. Memandang sepenglihatan. Jalan di Telaga Sili-Sili sekarang teramat
bagus. Sehingga saya selalu senang jalan sana. Dulu sangat parah. Saat ini
sedang musim bahuma.
Di kiri kanan jalan tampak lahan persawahan yang mulai digarap oleh warga.
Berbagai aktifitas tampatk terlihat. Ada yang manabas, yakni membersihkan gulma dengan alat tradisional berupa tajak. Lalu ada yang manaradak, menyemai bibit padi sebelum ditanam.
Ada yang manaraktur, dsb. Juga
terlihat di tengah persawahan ada warga yang sedang memancing ikan.
Memandang kegiatan pertanian seperti itu terasa melegakan pikiran. Saya
selalu mengidamkan hal seperti itu. Jadi sekarang disaat waktu lowong, atau
sengaja mencari-cari waktu lowong saya melakukan jalan-jalan. Memang warga
kelihatan tidak serempak dalam memulai bahuma.
Siapa nang baduit itu yang terdahulu batanam.
Tapi karena memang sudah pekerjaan utama jadi bertani dijalani sedemikian
rupa. Cepat atau lambat dalam menanam padi, yang penting lahan tidak taung. Kemana lagi kalau tidak bahuma untuk mendapatkan padi yang
nantinya digunakan untuk makan, setelah digiling jadi beras, dan dimasak jadi
nasi. (akhmad husaini)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar