Saya harus bangun lebih pagi pada Selasa (15/12/2015). Mau ke Pantai
Batakan, Kabupaten Tanah Laut bersama rombongan Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN)
Angkinang, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) yang terdiri dari beberapa orang
guru pendamping dan pengurus Organisasi Siswa Intra Madrasah (OSIM).
Yang ikut Kepala MTsN Angkinang Bapak Gazali, Bapak Didi, Ibu Dewi, Bapak
Abdurrahman, Tami, Amud. Sementara pengurus OSIM ada Fikri, Eza, Hikmah, Hasan,
Zulmi, Amat, Syifa, Jubaidah, Billa, Cacha, Syawaluna, Aulia, dan Ima.
Berangkat sekitar pukul 06.00 WITA untuk menghindari demo sopir taksi Colt
L-300. Menggunakan bus milik Pemkab HSS yang disewa. Start dari Taniran Kubah.
Ini untuk kedua kali saya ke Pantai Batakan setelah tahun 2000 silam. Saat itu
saya berada di PSBR Budi Satria Banjarbaru.
Tentu banyak perubahan yang ditemukan setelah 15 tahun tak kesana. Barus sekarang
bisa datang kembali kesana. Dari banyak penuturan orang kondisi Pantai Batakan
banyak ternak sapi, preman banyak, juga kuda, dan pohon pinus.
Perjalanan lebih seratus kilometer dari Angkinang, tempat saya tinggal,
ditempuah selama 6 jam. Lama di jalan saja. Kami tidak bermalam. Kondisi pantai
tak bisa dinikmati begitu jauh karena sedang hujan. Kami tak bisa juga ke Pulau
Datu. Ini momen pas untuk releks setelah berkutat dengan tugas selama seminggu.
(akhmad
husaini)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar