Setiap kali datang ke Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Angkinang, Kabupaten
Hulu Sungai Selatan (HSS), Kamaruddin selalu menyapa dengan kalimat: Adakah Nang Bakula ? Itu diucapkan Kamar
kala tiba sekitar pukul 09.00 WITA. Maksudnya, adakah dari pihak guru dan
karyawan madrasah atau Tata Usaha (TU) yang mau membeli dagangannya berupa ikan
segar. Mendengar kalimat tersebut para guru dan karyawan madrasah keluar ruang
untuk memastikan apakah mau membeli ikan.
Kamar adalah alumni MTsN Angkinang. Ia berasal dari Desa Tawia, Kecamatan
Angkinang, Kabupaten HSS. Mempunyai profesi sebagai pedagang ikan keliling. Sudah
beberapa tahun menggeluti profesinya itu. Dengan profesi ini Kamar bisa
menghidupi anak dan isterinya. Adakah
Nang Bakula menjadi cukup familiar di telinga guru dan karyawan MTsN
Angkinang.
Itu pertanda Kamar datang. MTsN Angkinang menjadi langganan Kamar untuk
menjual ikan segar. Mereka mengaku cukup terbantu dengan adanya Kamar. Karena
langsung datang. Tak perlu jauh-jauh membeli ikan segar. Cukup berjalan
beberapa menit menuju Kamar yang sedang memarkir sepeda motornya, dengan
membawa ikan segar yang dimuat dalam wadah khusus.
Selain itu kelebihan Kamar, ikan dibersihkan atau disiang langsung, tentu dengan biaya tambahan. Sehingga tidak usah
ke rumah lagi. Keberadaan Kamar selama ini jadi mempermudah bidang konsumsi,
khususnya Staf TU dan guru MTsN Angkinang
yang perempuan. Dengan membeli ikan segar yang dijual oleh Kamar setiap hari. (akhmad
husaini)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar