Sabtu, 22 Agustus 2015

Sang Petualang Sunyi

Sabtu, 22 Agustus 2015


Oleh : Akhmad Husaini
Selain senang menulis dan blogger Adhit juga senang berpetualang. Mendatangi tempat menarik yang tak jauh dari tempat ia tinggal. Hasil perjalanan ke tempat wisata baik berupa gunung, air terjun, dsb. Ia tulis di blog pribadi dengan dilengkapi foto.
Ada semacam kepuasan dirasakan Adhit melakukan hal itu. Biasanya Adhit dalam melakoni hobinya itu teman se kampung seperti Zaldy dan Moudy. Naik sepeda motor sendiri atau dibonceng. Adhit tak ambil peduli kala hobinya itu dikatakan orang tak ada gunanya. Buang tenaga, buang waktu, buang duit, dsb.
Adhit tak menampik hal itu. Tapi ia tak bisa meninggalkan hobinya itu. Karena Adhit memang sudah kadong suka. Anjing menggonggong kafilah tetap berlalu. Ia tetap tak ambil pusing. Adhit mengenang masa lalunya. Saat masih duduk dibangku Aliyah.
Untuk menuju tempat sekolah di Aliyah Kandangan dari Angkinang  ia naik taksi mikrolet.Dari mana uang untuk ongkos taksi tersebut. Adhit menggunakan dana pemberian orangtuanya dari hasil mengambil upah memarut kelapa milik tetangga yang berjualan ketupat.
Orangtua susah-susah sementara ia enak memakainya dengan  naik taksi setiap hari. Hanyut. Mengingat itu Adhit merasa sedih. Sampai tak bisa membahagiakan kedua orangtua. Sampai sekarang masih luntang-lantung.
Padahal Adhit punya niat mulia ingin membahagiakan keduanya dengan menaikhajikan mereka. Untuk itu Adhit terus berdo’a dan berusaha. Walau jauh langit dengan bumi.
Kali ini Adhit bersama Zaldy, Moudy, Fikry, dan Zacky bajalanan ke Kabupaten HST. Tepatnya tujuan mereka ke Gunung Batu Gua Sawar di Desa Salak, Kecamatan Batang Alai Timur.
Mereka harus menempuh perjalanan panjang untuk sampai ke sana. Bergabung dengan teman teman dari Barabai. Ada sekitar 7 orang. Jadi semuanya berjumlah sekitar 12 orang. Melewati beberapa ruas jalan di Batang Alai Utara (BAU), Batang Alai Selatan (BAS), dan Batang Alai Timur (BAT).
Melewati beberapa buah jembatan gantung. Akhirnya mereka sampai juga ke tempat tujuan. Adhit merasakan ini perjalanan paling berkesan dan melelahkan. Debu jalanan akibat angkutan galian turut mempengaruhi perjalanan menuju tempat yang ingin dicapai.***

Kandangan – Barabai, Agustus 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Puisi AHU : Watak Simbol Intonasi Perangai Jingga

 Jumat, 22 Maret 2024 Cerita guramang alasan manis kian sinis watak simbolis kehendak penawar lara senarai kehendak intim suara nurani ego k...