Selasa, 18 Agustus 2015

Menikmati Gua Batu Sawar Bersama Anak-Anak Salak

Selasa, 18 Agustus 2015





Puas bajalanan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) Minggu (16/08/2015)  saya ke Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST). Kali ini dengan teman-teman berlima. Berangkat dari Angkinang, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), tempat saya tinggal sekitar pukul 08.30 WITA. Saya ikut dengan Rizal. Amud dengan Ufik. Sedang Rajak sendirian. Lewat Jalan Lingkar Barabai. Sejam perjalanan kami tiba di rumah teman Rizal, yang biasa dipanggil Guru di Labung Anak, Kecamatan Batang Alai Utara, Kabupaten HST.

Kami disini menunggu teman-teman dari Barabai. Ada tujuh orang teman dari Barabai yang bergabung. Dimana ada empat laki-laki dan tiga perempuan. Yang perempuan satu orang sudah tidak asing lagi bagi saya, yakni Sari Garimbas. Kami lewat Birayang. Terus ke Batu Tangga, Wawai, dan Nateh. Tiba di kampung Salak, Kecamatan Batang Alai Timur (BAT). Tempat yang dituju berupa Gunung Batu Gua Sawar.

Selama diperjalanan sebelum sampai di Gua Sawar seringkali kami berpapasan dengan mobil truk pengangkut bahan galian. Juga kondisi jalanan dan jembatan yang rusak serta berdebu. Di Gunung Batu Gua Sawar  kami singgah di lokasi tempat parkir. Kata tukang parkir kami harus bayar Rp 10.000/kendaraan. Kemudian saat berada di atas ada dua anak muda bertato minta jatah kepada kami dengan alasan untuk membeli tali dimana perorang dipungut Rp 5.000.

Kami terus naik keatas dengan medan begitu terjal. Harus melintasi jalan setapak berupa batu cadas dan tanah. Tiba di muka gua kami disambut pemandangan indah di dalam gua. Juga angin semilir berhembus dengan nikmatnya. Dipadu pula  dengan bau kotoran kelelawar yang sudah mengering. Kami kemudian memasuki gua dengan hati-hati. Karena bebatuan yang tajam. Diatas sudah banyak orang.

Terlihat beberapa anak warga desa setempat. Saya sempat berkenalan dan mewawancara singkat anak-anak setempat. Ada Arlini, Anida Askia, Budianto, M Zulfadli, Yunita, Siti Aisyah, M Syahrani, Herliani. Lalu saya bertanya tentang data diri kepada beberapa anak.

Ada Muhammad Sabda yang biasa dipanggil Sabda. Ia tinggal di Desa Salak. Lahir di Salak, 19 Juli. Sekolah di SDN Nateh Kelas V. Hobi bermain. Bercita-cita jadi polisi. Daerah yang pernah dikunjungi Sabda paling jauh adalah Samarinda, Kalimantan Timur dalam rangka ada keluarga yang meninggal. Sabda punya saudara bernama Yunita, Bahtiar, Hikmah, Riduan, Annor, Jumri, dan Pauji. Ayah Sabda bernama Rasudin dan ibunya Nurbayah.

Kemudian saya meminta data Budianto. Nama panggilannya Yanto. Lahir di Salak, 17 Juni 2000. Sekolah di SMPN 3 Satap Batang Alai Timur Kelas IX. Tinggal di Desa Salak, Kecamatan Batabg Alai Timur. Hobi main bola. Bercita-cita jadi pemain bola handal. Pernah ke Timan saat hari raya. Pelajaran yang disukainya di sekolah adalah  Bahasa Indonesia. Ayahnya bernama Kasran dan Ibunya Rusmili.

M Zulfadli biasa dipanggil Ijul. Lahir di Samarinda, 8 Oktober 2001. Sekolah di SMPN 3 Satap BAT. Tinggal di Salak. Hobi main bola dan jadi pemain bola handal adalah cita-citanya. Pernah ziarah ke Kalampayan. Punya saudara bernama M Saiful Rahman. Pelajaran idolanya Bahasa Indonesia. Ayahnya bernama Adrianur dan ibunya Rini.

Kemudian ada Herliani yang biasa disapa Ihir. Lahir di Salak, 24 Juni. Sekolah di SDN Nateh Kelas IV. Hobi main cibrak. Bercita-cita jadi dokter. Ayahnya bernama Kasran dan ibunya Rusmili. Pernah ke Timan. Saudaranya Setia Budi, Budiyanto, Herlina, dan Nurhikmah.

Puas di bagian gua pertama kami memasuki gua bagian kedua. Disini dari mulut gua kami bisa melihat pemandangan alam diluar berupa hamparan pegunungan dan hutan belantara. Sekitar beberapa jam di gua kami kembali turun. Membasuh kaki yang kotor di sebuah sungai kecil kami menuju tempat parkir. Membayar ongkos parkir kami pulang.

Kami singgah di Birayang. Memesan nasi goreng dan mie kuah di sebuah warung makan. Usai makan kami berpisah. Saya dengan empat teman lainnya dari HSS menuju Barabai untuk ke Masjid Agung Riyadus Shalihin menunaikan shalat. Beristirahat sebentar. Pukul 18.00 WITA pulang. Sampai di rumah saat maghrib tiba. (akhmad husaini)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Didatangi Tokoh Nasional

 Sabtu, 23 November 2024 Dari Diary Akhmad Husaini, Senin (13/02/2023)  Guru Ibad perkenalkan Maulid Habsyi di Martapura tahun 1960-an. Sela...