Jum'at, 11 Juli 2014
Karena
aku bukan siapa-siapa
tentu
aku dipandang sebelah mata
dari
dulu pingin punya kuasa
entah
kapan menjadi nyata
nyamuk-nyamuk
kekenyangan darah
dia
puas
walau
rela hati dipicik
dalam
rekahan kalbu
seharusnya
bertobat sekarang juga
jangan
menunggu sampai tua
nanti-nanti
saja
ada
semacam kepuasan diri
suka-duka
harus dilewati
jiwa
kekanak-kanakan
menjelma
politik tinggi
hadir
dari desa
kampung
halaman tercinta
tercipta
banyak kenangan
yang
sempadan
kenapa
mesti memilih yang baru
yang
sudah lama mengabdi tak dihiraukan
karena
apa bisa terjadi seperti itu
kejahatan
yang tak berperi
sepulang
dari harap
merenda
dendam dalam denyut hidup
ingin
menyatu bersama mereka
gadis-gadis
cantik
ingin
besok angkut padi
dua
kadut
lalu
pergi membanggakan diri
jalan-jalan
menginspirasi banua
memang
abang buaya bunting
mencari
untung
dalam
terikat senja semusim
terkenang
masa lalu yang melankolis
Kandangan, 28-06-2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar