Kamis, 18 Maret 2021
PUISI EKO DHARMO HADI :
ZAMRUD KHATULISTIWA
aneka batu dalam sebuah garis astronomis
melintang dari utara ke selatan
membentang dari barat ke timur
hijau menghampar layaknya permadani
bening ibarat hati yang suci
dentang dawai para fauna merdu damaikan hati
layaknya melodi surgawi
hamparan flora kuat tegaknya akar para raksasa
layaknya oksigen di paru-paru dunia
namun waktu seolah berkata lain
trilogi watak manusia : nafsu, harta dan kekuasaan
menari bermain dipikiran mereka
teknologi bantu hancurkan semuanya
demi sebuah nama pembangunan
ketika hamparan permadani hijau berubah warna
air tak sesuci yang dulu,
melodi para fauna berganti melodi mesin
para raksasa talk agi tegar berdiri mereka pulas tertidur
terjerembab oleh sapuan halus mesin bergerigi
menyatu dengan tanah
apakah untaian zamrud khatulistiwa hanya akan tinggal cerita?
apakah dawai melodi para fauna hanya akan jadi simfoni dalam
sebuah memori
apakah lusinan warna fauna hanya akan jadi dongeng belaka
apakah gemericik surgawi hanya sebuah fenomena yang hilang
demi sebuah modernisasi
jangan biarkan alam terluka
jangan biarkan alam menderita
jangan biarkan mereka memberontak
lewat gerak tektonismie, lewat erosi
lewat vulkanisme
hancurkan semua
hadirkan derai tangis manusia
sebuah penyesalan yang terlambat
ketika semua hanya tinggal nama
layaknya gambar bercerita
tanpa gerak nyata
apakah nanti
zamrud khatulistiwa hanya tinggal legenda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar