Rabu, 17 Maret 2021
PUISI MUHAMMAD ZAINAL ABIDIN :
INSAN RABBANI
Aku mulai membacakan dengan nama zat Yang Maha Tinggi
puji-pujian dengan pujian yang sumbernya
selalu membuatku menikmati, dengan mengendarai
rasa syukur
yang bergelora
Aku pohonkan Sholawat dan salam atas
cahaya yang disifati dengan kedahuluan dan keawalan
agar mendapat petunjuk untuk menempuh jalan lurus
dan terang
Dengan merangkai puisi mengenai keturunan mulia sebagai
kalung yang membuat leher terhias dengannya, aku sebarkan
luas kain baik lagi indah tentang kisah kelahiran Nabi
Berhembuslah angin sepoi basah di pagi hari, setelah
lama gersang
bintang Jauza telah merangkai bintang-bintangnya
alangkah merona untaian kesempurnaan
kemegahan, sedang engkau padanya merupakan
permata tunggal yang terpelihara
Kambang Basar, 29.01.2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar