Selasa, 16 Maret 2021

Pulau Halimun (Puisi Masruswian)

 Rabu, 17 Maret 2021

PUISI MASRUSWIAN :

 

PULAU HALIMUN

 

Pulauku pulau halimun

Dalam lukisan diri aku berdiam

Tiada pesona seorang diri pun hadir

Dalam kelam daku engkau sekap

Dalam pesona diri engkau pun merindu

 

Semilir angin laut pecahkan

gemerlap awan mega putih yang terapung

Daun semerai narasi kehidupan

Halimun tipis di sela-sela kabut dedaunan

Fajar mentari anak hulu sungai

Dayung dan terus mendayung

ikuti suara riak gemuruh gemerincing

lantunan sang lelembut anggun

 

Derai-derai langkah kaki berayun pasti

Di ujung hulu hilir kaki laut samudera

Terbias mata memandang keelokan

Pulau hijauku

Di balik sinar mentari mulai

bermain-main di ujung tepian daun

Selimut awan mega menguap perlahan

Tiada bertirai namun berkabut mata

Tiada memandang tapi bersentuhan jua

Saling bertatap mata namun tak jua melihat

 

Pulau halimun itulah namanya

Salam berkata bersambut gayung

untaian kata pembuka diucapkan

Aduhai insan pelantara istana insani

Apa gerangan langkah kaki sampai di sini

Tiada kan ada hujan angin pengantar alamat kan datang

Tiada berkunjung tiada pula teringat

Berkata sepatah kata pun tiada terlontar

 

Pulau halimun itulah negeri kami

Tiada berpangeran namun bertuankan ratu

Tiada beraja namun berputri jua

Putri harum semerbak wangi yang menebar

seuntai kain biru melilit paras merenda di wajah ayu

Dalam wahana angin yang mengalun

Bernyanyi menari-nari di kelopak mata

Senyum merah merajut lesung pipit sumringah

Jari jemari lentik memetik nirwana

Sungguh putri ciptaan yang disanjung sang lajang

 

Wahai angin lautan sungai pinggiran Pagatan

Nyanyian merdu sayup-sayup didendangkan

Santun kalam salam saya kumandanngkan

Salam diterima kami pun mengucapkan

Tuk semesta alam kami hadiahkan

Tiada bermakna indah dalam pandangan

Tiada buah tangan kami persembahkan

Namun do’a kami tetap dipanjatkan

Semoga sejahtera berdampingan kami haturkan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Aktivitas Selama di Aceh

 Sabtu, 23 November 2024 Dari Diary Akhmad Husaini, Ahad (21/08/2022)  Semua akan abadi setelah diposting Dugal ke blog pribadi, tentu denga...