Kamis, 18 Maret 2021
PUISI FATIMAH ADAM :
KARAM
Perahu sempat sandar terikat
gelombang kadang membuat oleng
muatan bergeming rapi saat bermohon kekuatan kepadaNya
Dimuali dengan Bismillah
setiap langkah bermohon RidhoNya
dua kalimah syahadat membasahi bibir
setiap waktu menyebut asmaNya
sujud dalam-dalam
melumat nafsu duniawi seakan-akan esok akan mati
Suatu hari,
perahu karam bukan karena gelombang
bukan karena sarat muatan
saat ikatan tak dilepas begitu kuat
debur ombak tak dirasa
terbentur keras melumat segalanya
airmata mengalir deras
merintih pedih tak kuasa didera
Ya Rabb...
Jika ini dunia fana
sempatkah bertanya
ada apa
diam-diam
rintihan perih
kepada siap berujar
wahai perahu tak bernahkoda
karam
dan ikatan tak terlepas
masih sandar terikat kuat
Siang malam berganti
perahu karam terikat kuat
entah sampai kapan
pada suatu hari
ada tangan menimba air
mengusap air mata
mengayuh perahu melepas ikatan
nun di sana
senyuman terakhir sempat berbisik
“aku ingin karam di hatimu”
Banjar Indah, 7 Oktober 2019
Tidak ada komentar:
Posting Komentar