Dulu Dugal waktu masih Tsanawiyah selain
punya rumah utama, juga punya pondokan. Pondokan dibangun di tanah kebun milik
kakeknya di seberang sungai berjarak sekitar 100 meter dari rumah utamanya.
Disini Dugal khusus untuk belajar
berusaha. Beternak kambing dan ayam kampung. Dengan tujuan jauh dari pemukiman
warga. Sehingga kotoran kambing dan ayam kampung tak mengganggu warga.
Selain itu pula dengan berada di tempat
sepi Dugal akan lebih leluasa dalam berkarya, terutama menulis. Di tempat seperti
itulah Dugal kerap mendapat inspirasi dalam tulisannya.
Singkat cerita bertahun-tahun Dugal
setiap pulang sekolah ia pergi ke pondokan itu berada. Pagi baru ia pulang ke rumah.
Jadi sehari-hari kalau mencari Dugal di
pondokan kecil, di tengah kebun di kampungnya itu. Tak jauh dari pondokan Dugal
ada pohon Kupang. Yang dikenal cukup angker. Tempat bersarang elang dan lebah.
Seekor ternak kambingnya tersesat di sekitar
pohon Kupang itu. Saat Dugal mau mencari, ternak itu tak ada lagi, padahal
suaranya terdengar cukup jelas dekat pohon Kupang. (ahu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar