Salah satu pekerjaan yang pernah dilakoni
Dugal sebagai buruh tani adalah marumput
banih. Yakni membersihkan gulma pada tanaman padi yang sudah tumbuh menghijau.
Ia berangkat pukul 08.00 WITA dan pulang pukul 12.00 WITA. Selama ini kebanyakan
yang jadi buruh tani marumput banih
adalah perempuan.
Tapi karena saat itu Dugal tak ada
pekerjaan, kerjaan itu tetap ia lakoni juga. Kali ini ia bersama dengan seorang
temannya mengambil upah marumput banih
di tempat tetangga di kawasan Badulan. Dari rumah ke areal sawah itu berjarak sekitar
1 kilometer dengan berjalan kaki.
Karena pemilik sawah tak hadir, jadi Dugal
dan temannya membawa air teh dan wadai
serta nasi bungkus di jintingan purun
yang disiapkan oleh pemilik sawah. Pemilik sawah mengatakan kepada Dugal agar
bisa-bisa sendiri untuk istirahat dan pulang.
Singkat kata, saat tengah marumput banih tersebut dibawah pohon binjai
terdengar suara berisik. Lantas Dugal beranjak menuju asal suara. Ternyata ada
seekor kucing tengah mengambil sesuatu di dalam jintingan purun.
Lantas Dugal mengusirnya. Aneh kucing
itu marah. Mau menyerang Dugal. Karuan saja Dugal dan temannya agak kaget juga,
melihat perilaku kucing itu, yang lain dari kucing kebiasaan. (ahu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar