Senin (30/01/2017) bersama dengan beberapa
orang guru, kami menuju ke rumah Bapak Fahmi di Pakuan Pematang, Kecamatan
Angkinang, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS). Berjarak sekitar 3 kilometer
dari Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Angkinang. Kami naik mobil Bapak Fahmi
kesana.
Selain saya ada juga Mahmudin, Bapak Yamani
dan Bapak Sayuti. Tujuan kami mau memetik rambutan, yang ada di samping rumah
Bapak Fahmi. Setibanya disana kami langsung mencari lokasi pohon rambutan yang
bakal kami petik.
Terlihat
di samping kiri rumah Bapak Fahmi pohon rambutan berbuah cukup lebat,
tampak ukuran buahnya lebih besar dari biasanya. Kami memetik rambutan tersebut
dengan menggunakan tongkat dari kayu atau jujuluk
yang di atasnya dipasangi arit.
Setangkai demi tangkai rambutan berhasil
dipisahkan dari pohonnya. Yang memetik rambutan Mahmudin, Bapak Sayuti dan
Bapak Fahmi. Saya mencoba merasakan buah tersebut, menikmati saat berada di
bawah pohonnya langsung.
Sementara saya dengan Bapak Yamani
memunguti rambutan yang sudah jatuh, untuk kemudian dimasukkan ke dalam karung
plastik ukuran kecil.
Ada cara unik memisahkan rambutan dari semut
yang banyak memenuhi buah rambutan, Bapak Fahmi memberikan tips, caranya menggunakan keranjang
dari sangkar burung.
Setelah rambutan terkumpul lalu diaduk-aduk,
sehingga semutnya berjatuhan, keluar dari keranjang tersebut. Setelah itu baru
rambutan dimasukkan ke dalam karung plastik, yang sudah disiapkan oleh Bapak
Fahmi.
Karung plastik sudah penuh dengan
rambutan, kami pun beranjak pulang, menuju MTsN Angkinang. Setibanya di
madrasah rambutan dinikmati bersama-sama oleh para guru dan karyawan madrasah.
(ahu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar