Senin, 7 Juli 2014
Entah
kenapa Tadarus Qur’an tidak mempunyai daya tarik lagi bagi anak muda. Kalau
tahun sebelumnya sangat ramai. Kini di Ramadhan 1435 H sepi senyap. Kalau dulu
bisa puluhan yang jadi peserta kini dapat dihitung dengan jari.
Seperti halnya yang terjadi di
Langgar Al Kautsar RT.1 Desa Angkinang Selatan, Kecamatan Angkinang, Kabupaten
Hulu Sungai Selatan (HSS). Orangnya yang hadir itu-itu saja. Malam tadi
contohnya. Hanya bertiga yang tadarus. Saya, bersama dua orang lainnya yakni
Rusbandi dan Rizal. Dari awal kamilah yang tadarus.
Kenapa bisa terjadi ? Anak muda
hanya tertarik pada game, PS, hiburan, dsb. Saya tak mau tahu akan hal itu. Mudahan
saja Langgar kembali penuh dengan peserta tadarus. Saat seperti tahun 2000
silam.
Tak bisa disalahkan memang. Yang
penting saya, Rizal dan Rusbandi terus mengaji sampai berakhirnya Ramadhan 1435
H nanti. Hingga bisa batamat Qur’an, menyelesaikan 30 juz.***
tetap semangat Ust. :) di Zaman sekarang memang sulit mencari minat para pemuda untuk ikut tadarusan, sayangnya orang tua pun kurang mendukung akan hal ini, seandai anak diberi motivasi untuk ikut insya Allah bnyak yang ikut, Para santri TPA pun Juga bisa memeriahkan seandainya ada yang mendorong mereka.
BalasHapus