Kamis, 03 Juli 2014

Momentum Mengenang Jasa Kamad Pendahulu

Jum'at, 4 Juli 2014

           
        Tak bisa dipungkiri jasa-jasa orang terdahulu dalam mengembangkan Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Angkinang, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) sangatlah punya arti penting. Sehingga MTsN Angkinang menjadi seperti sekarang ini. Bertambah maju dan tetap eksis mengembangkan aktivitas dunia pendidikan. Ini semua tak luput dari peran serta Kepala Madrasah (Kamad) pendahulu.

Hal tersebut disampaikan Abdurrahman, Wakil Kepala Madrasah (Wakamad) Hubungan Masyarakat (Humas) MTsN Angkinang, ketika diminta komentarnya tentang peran Kamad MTsN Angkinang dari tahun ke tahun. “ Di dinding ruang Kepala MTsN Angkinang terpampang foto para Kamad beserta keterangan tahun menjabat. Dari pertama berdiri hingga sekarang ada sekitar 10 (sepuluh) Kamad yang pernah menjabat. Mereka adalah H. Nawawi (1967-1970), Abdul Jawad Anshari (1971-1977), Drs. Muhri Yusuf (1978-1980), H. Ramli Amin (1981-1987), Drs H Kusasie (1988-1990), H Taberani Yamani, BA (1991-1994), Drs HM Ilmi (1995-1998), Masdar Samad (1998-2000), Drs H Baderun (2000-2004), M Syakhrul, AB, S.Pd (2004-2012), Abdurrahman (Pgs. 2012-2013), Gazali, S.Ag (2013-sekarang),” ungkap Abdurrahman, Jum’at (04/07/14).
            Menurut guru senior ini, diantara Kamad tersebut ada yang sudah berpulang ke Rahmatullah dan adapula yang masih diberi umur panjang. “ Dengan latar itulah pihak MTsN Angkinang tak pernah melupakan akan jasa para Kamad pendahulu tersebut,” ujar Abdurrahman.
            Disampaikan Abdurrahman, saat ada kesempatan selalu dipanjatkan do’a kepada mereka. “ Disela-sela rutinitas pekerjaan sehari-hari pihak MTsN Angkinang masih sempat melakukan do’a bersama. Mudahan dengan hal seperti ini membuat kita tidak melupakan jasa-jasa pendahulu. Para Kamad yang telah berjasa membuat MTsN Angkinang menjadi madrasah yang maju dan kian berkembang di HSS,” ujar Abdurrahman.
            Jauharatunnisa, S.Pd, salah seorang guru di MTsN Angkinang, mengatakan dengan do’a bersama sebagai sarana ibadah dan silaturrahmi para guru dan Tata Usaha (TU) di MTsN Angkinang. “Juga sebagai kepedulian kita terhadap para pendahulu. Terutama para Kamad. Mudahan apa yang kita lakukan ini bermanfat. Kegiatan seperti ini diharapkan akan terus  berlangsung sampai kapanpun, “ ujar Jauharatunnisa. (akhmad husaini)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Puisi AHU : Watak Simbol Intonasi Perangai Jingga

 Jumat, 22 Maret 2024 Cerita guramang alasan manis kian sinis watak simbolis kehendak penawar lara senarai kehendak intim suara nurani ego k...