Kamis, 25 Februari 2021
PUISI MUHAMMAD SURYANSYAH :
MENJEMPUT SENJA DI PESISIR DERITA
Di pesisir lensa birumu, dari kesepian-kesepian
yang hampir habis membakar jasadku
Tercipta perahu kertas
Untuk aku berlayar menerjang ombak gaduh
Menuju dermaga batinmu yang teduh
Aku telah berlabuh di pesisir derita
Surga tempat menyimpan harapan semu
Terkubur dalam relung waktu, ditimbun
butiran pasir doa-doa
Hari, bulan, dan tahun menjadi lampau
Nyanyian camar mendayu pada panggung dermaga
Kusaksikan para lelaki renta memikul subuh
Di pundaknya yang tangguh
Lelah tergores nyata pada keriput dengan tinta putih di kepala
Sedangkan perempuan-perempuan perkasa lahir di rahim samudra
Tumbuh dewasa dirawat napas amis lautan
Asin keringat nelayan juga ikan-ikan
Sesekali mereka menggadaikan nasib di anyir pasir, berakhir
pada takdir disita semesta
Desah napasku sunyi terhampar
Gemercik hening mendekap mesra suasana resah
Teriak karang ditampar ombak-ombak
Bibir pantai basah rembesan zikir si pendosa
Mengendap-endap mentari di ufuk pilu
Berselancar di atas gelombang membabi-buta
Cakrawala menangis melepas kepergiannya
Tanjung, 29 September 2019
Tidak ada komentar:
Posting Komentar