Kamis, 21 Desember 2017

Sebuah Catatan Basah dari Balangan

Kamis, 21 Desember 2017




Senin (18/12/2017) sekitar pukul 14.00 WITA saya ke Kabupaten Balangan. Berjarak sekitar 60 kilometer dari Angkinang Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), tempat saya tinggal. Kesana saya bersama seorang teman naik sepeda motor. Tak ada tujuan pasti, tapi yang penting saya harus ke Balangan hari itu. Lama memang saya tidak kesana. Terakhir kali ke Makam Datu Kandang Haji di Desa Teluk Bayur, Kecamatan Juai, setengah bulan lalu.

Sempat singgah di sebuah SPBU di Mandingin, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST). Ada yang diambil di ATM. Setelah itu melanjutkan perjalanan. Setelah menempuh waktu sekitar se jam lebih, kami tiba di Masjid Al Akbar Balangan. Mau menunaikan shalat Ashar.

Namun karena masih sekitar 20 menit lagi baru tiba shalat Ashar, kami melepas lelah dahulu di sebuah warung minuman di sekitar masjid tersebut. Seperti biasa saya memesan teh es. Ada banyak gorengan  di warung itu. Lantas saya memilih guguduh pisang manurun.

Setelah minum kami mengambil air wudhu, lalu menuju ke ruang Masjid Al Akbar. Setelah shalat Ashar tujuan berikutnya ke Taman Hijau Balangan, berjarak sekitar beberapa ratus meter dari Masjid Al Akbar. Setelah memarkir sepeda motor, kami melewati jalan menurun dan menanjak untuk menuju lokasi. Ada banyak wahana bersantai di Taman Hijau Balangan. Ini untuk kesekian kali saya berkunjung kesana.

Yang paling saya senangi naik ke atas bangunan tingkat seperti menara pandang. Karena dari atas bangunan itu bisa menyaksikan kubah Masjid Al Akbar dan pemandangan alam sekitar taman tersebut. Kami tak lama berada di Taman Hijau Balangan. Keburu langit menghitam, mau turun hujan, disertai dengan angin kencang. Kami lantas bergegas menuju tempat parkir, lalu tancap gas balik haluan menuju arah Barabai. Hujan lebat turun, karena tanpa jas hujan, kami singgah berteduh dibeberapa tempat.

Pertama di sebuah halte di depan sebuah perkantoran Balangan. Hujan agak mereda lantas kami meneruskan perjalanan. Akan tetapi tak lama kemudian hujan kembali turun dengan lebatnya. Kami tak bisa meneruskan perjalanan, lantans singgah di parkiran Kantor Dinas Kearsipan Balangan. Disana selain kami, ada juga dua orang yang sedang berteduh. Hampir setengah jam kami berada disana. Hujan tak juga reda. Takut kemalaman di jalan kami memutuskan pulang dengan kondisi tubuh basah kuyup.

Inilah untungnya punya teman di daerah lain. Kami singgah di tempat di Desa Labung Anak, Kecamatan Batang Alai Utara (Batara), Hulu Sungai Tengah (HST). Setibanya di rumah teman itu saya langsung melepas jaket, helm dan pakaian basah. Lantas meminjam handuk untuk mengeringkan basah di tubuh.  Kami shalat Maghrib dan Isya di rumah teman tersebut. Sempat disuguhi teh hangat dan pisang manurun basanga.

Sekitar pukul 21.00 WITA saat hujan benar-benar reda kami pulang. Masih ada 50 kilometer jarak yang mesti ditempuh untuk sampai di Angkinang Selatan. Kami singgah di sebuah warung di depan Masjid Agung Riadhusshalihin Barabai. Memesan nasi goreng dan teh hangat. Setelah dari warung itu kami pulang, sampai di rumah sekitar pukul 22.00 WITA. Tiba di rumah setelah ganti pakaian langsung tidur, kelelahan. (ahu)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jembatan MTsN 3 HSS Jumat Pagi

 Jumat, 26 April 2024 Melihat kondisi jembatan kayu ulin MTsN 3 HSS, pada hari Jumat (26/04/2024) pagi. (ahu)