Selasa, 26 Desember 2017

Catatan Perjalanan Sepanjang Senin ke Balangan

Rabu, 27 Desember 2017




Senin (25/12/2017) sekitar pukul 10.00 WITA dengan Rizal teman akrab se kampung menuju Balangan. Singgah di Bamban isi bensin. Mau beli tipakan atau jahe pada pemilik kios, tapi dibilang tidak ada, mengambil yang ada di pot, orang itu memberi kepada saya satu rimpang.



Singgah di Pasar  Birayang beli tipakan dan sandal. Terus ke Limpasu singgah di warung jus Limpasu. Memesan es campur dan kerupuk. Mau bakso dan nasi goreng tapi kata pelayannya belum ada. Setelah itu kami singgah di rumah teman bernama Novi di Padang, Kecamatan Limpasu, memberi dia jus sirsak.



Terus berjalan, singgah di Masjid Al Mujahidin Fi Sabilillah, Desa Muara Jaya, Kecamatan Awayan, Kabupaten Balangan. Kami shalat Dzuhur disana. Lantas terus menuju ke Kecamatan Tebing Tinggi. Rencana mau terus kalau ada jalan tembus menuju ke Kecamatan Halong.



Tapi saat singgah di sebuah kios untuk mengisi bensin di Desa Sumsum, Kecamatan Tebing Tinggi. Dikatakan pemilik kios kalau tak ada jalan lagi  menuju Halong. Lantas kami balik haluan. Kami ke Makam Datu Kandang  Haji di Desa Teluk Bayur, Kecamatan Juai. Minta air tawar untuk ayah saya dan abahnya Amud.



Setelah dari sana kami singgah di sebuah Langgar di Desa Buntu Karau, Kecamatan Juai untuk menunaikan shalat Ashar berjamaah. Singgah di jembatan layang batubara di perbatasan Kecamatan Juai - Kecamatan Paringin, menikmati pintul basanga. Ini untuk kedua kali kami singgah disana. Setelah itu melanjutkan perjalanan, singgah di Taman Hijau Balangan. Sempat kehabisan bensin, lantas berjalan beberapa ratus meter sampai ke kios penjual bensin di Telang, Hulu Sungai Tengah.



Ke rumah teman di Labung Anak. Tapi mereka belum datang dari Birayang. Kami menunggu di sebuah jembatan hingga Maghrib. Pas lewat Sari, teman kami juga yang mau ke Dangu, Kecamatan Batang Alai Utara. Pas sekali bertanya kepadanya tentang madu, karena ayah saya ingin dibelikan madu. Kata Sari ada penjualnya, tapi madu kalulut. Setelah Maghrib kami menuju rumah penjual madu kalulut itu.



Ternyata suami dari perempuan penjual madu kalulut itu berasal dari Amawang. Sama-sama PPL, yang isteri PNS, yang suami kontrak. Setelah beli madu kalulut kami ke rumah Hariadi di Labung Anak. Jaraknya Sekitar satu kilometer dari rumah penjual madu kalulut tadi.



Di rumah Hariadi kami shalat Maghrib dan Isya. Setelah itu istirahat dan berbincang ringan hingga pukul 22.00 WITA. Kami kemudian pulang, sebelumnya singgah di warung nasi goreng langganan depan Masjid Agung Riadhusshalihin Barabai. Sampai di Angkinang sekitar pukul 23.30 WITA. (ahu)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Aktivitas Selama di Aceh

 Sabtu, 23 November 2024 Dari Diary Akhmad Husaini, Ahad (21/08/2022)  Semua akan abadi setelah diposting Dugal ke blog pribadi, tentu denga...