Sabtu, 02 Agustus 2014

Mereka Sudah Almarhum

Sabtu, 2 Agustus 2014

 
            Ketika Aruh Sastra Kalimantan Selatan (ASKS) IV di Amuntai, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) tahun 2007 saya pernah satu mobil dengan Burhanuddin Soebely, Abdaludin, dan Muhammad Faried. Ketika peserta lain sudah pulang kami masih tetap bertahan untuk mengikuti acara penutupan ASKS. Menggunakan mobil plat merah Dinas Pariwisata Hulu Sungai Selatan (HSS). Yang menyetir Abdaludin, biasa dipanggil Udin Salak. Burahanuddin Soebely atau Om Ibuy berada disamping. Sementara saya dan Faried berada dibelakang.
            Sekarang ketiga orang tersebut sudah almarhum. Urutan yang meninggal adalah Faried (2011), Om Ibuy (2012), dan Udin Salak (2014). Mereka seniman/budayawan HSS yang peduli daerahnya. Sehingga HSS dikenal seperti sekarang ini.
            Tahun 2003 merupakan tahun perkenalan dengan mereka. Saat sebuah tabloid budaya terbit kami menjadi pengelolanya. Tahun 2007 pertemuan terakhir secara bersama-sama di Amuntai.
Kini ketiganya sudah menghadap Ilahi Rabbi. Tapi jasa mereka dalam memajukan dunia seni, budaya, dan sastra di HSS, Kalsel, maupun Indonesia telah memberi banyak warna. Faried sosok muda yang suka berorganisasi. Om Ibuy novelis, cerpenis, penyair serba bisa. Udin Salak seniman  tulen yang terus berkarya untuk eksisnya kesenian tradisional di HSS.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Puisi AHU : Watak Simbol Intonasi Perangai Jingga

 Jumat, 22 Maret 2024 Cerita guramang alasan manis kian sinis watak simbolis kehendak penawar lara senarai kehendak intim suara nurani ego k...