Rabu, 27 Agustus 2014

Serentak Nyanyian Sendu

Kamis, 28 Agustus 2014



Ada yang berubah
yang harus dijalani dengan segera
kebosanan terus melanda
waktu terus berjalan dengan cepat
kita akan dilindasnya
kenapa listrik padam
setelah Maghrib tiba
beberapa menit menanti
Lenong Rempong yang membius
aku ingin seperti mereka
melintasi Nusantara dengan kekuatan
jabatan dan kehormatan
pergi dengan keselarasan
merangkai janji semalam
mudah tak apa-apa
terus terbang tinggi
ejek mengejek diajang tak pasti
seperti dulu yang pernah kita lakukan
dari sudut pandang yang mana
mereka bersaing untuk meraih mimpi
kenapa begitu sepi sendiri
itu hal biasa
banyak pikiran disini
aku tak punya apa-apa
melintasi jalanan di pagi hari
menyaksikan kehidupan yang ringkih
perlu ketelitian
seteguk hati untuk sang pencinta
tiba-tiba langsung jadi diam
merusak semua suasana
rayakan momen kenyataan
kenapa akan dibawa yang tak ternoda
siang malam tak merinai cinta
berlumur dosa
kau buat aku merana
terlalu sungguh terlalu
tanpa pamit akan berlalu
hanya airmata
masih membawa ketidaknyamanan
meretas sendu direntak usia
serajut kasih yang kau bawa
silsilah kehidupan yang meniti janji
biasa membawa kuasa
datang diatas segalanya



Kandangan, 22-08-2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Puisi AHU : Watak Simbol Intonasi Perangai Jingga

 Jumat, 22 Maret 2024 Cerita guramang alasan manis kian sinis watak simbolis kehendak penawar lara senarai kehendak intim suara nurani ego k...