Si Palui, tokoh khas Banjar rekaan Yustan Aziddin
Lahir di Margasari, 13 Mei 1933. Pendidikan sarjana
FKIP Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin. Tahun 1955, pernah menjadi guru di SGB Kandangan. Kemudian
bermukim di Banjarmasin. Bekerja di lingkungan Kantor Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan. Selain itu juga merupakan Pemimpin
Redaksi SKH Banjarmasin Post.
Mulai
menulis sejak tahun 1950-an. Publikasi karyanya antara lain di SKH Banjarmasin
Post, majalah Garuda (Jakarta), Mimbar (Jakarta), Pemuda (Jakarta).
Antologi bersama yang memuat sajaknya antara lain
Perkenalan Dalam Sajak (CV Himmah, Banjarmasin, 1963). Panorama (DKD Kalsel,
1974). Tanah Huma (PT Pustaka Jaya, Jakarta). Tonggak II (PT Gramedia Widya
Sarana, Jakarta, 1989). Jendela Tanah Air (DKD Kalsel, 1995).
Buku cerita rakyat karyanya, Cerita Rakyat
Kalimantan Selatan diterbitkan oleh PT Gramedia Widya Sarana, Jakarta, 1993.
Mengasuh acara Untaian Mutiara Seputar Ilmu dan Seni
di RRI Nusantara III Banjarmasin. Juga mengasuh rubric budaya Persfektif di SKH
Banjarmasin Post, yang kemudian berubah menjadi Dahaga.
Yustan Aziddin juga pernah aktif di dunia teater.
Naskah drama yang pernah disutradarai atau dimainkannya, antara lain Loterei
(karya Adam Burhan). Orang Kasar (Anton Chekov). Iman (M. Yunan Helmi
Nasution). Iblis (karya M. Diponegoro). Domba-Domba Revolusi (B. Soelarto).
Sejak 1973, Yustan Aziddin menulis dan mengasuh
rubric Si Palui, suatu rubrik tetap yang tampil setiap hari di SKH Banjarmasin
Post. Rubrik cerita humor bahasa Banjar dengan tokoh Palui ini terus
berlangsung hingga sekarang. Yustan Aziddin meninggal dunia di Banjarmasin, 12
Agustus 1995.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar