Maseri Matali lahir di Kandangan, 15 Juni 1925. Pendidikan Vervlog School Kandangan. Sehari-hari Maseri merupakan pemilik sebuah toko buku di Pasar Kandangan. Tahun 1947, bersama SM Darul dan Masdan Rozhany, menerbitkan majalah Piala di Kandangan. Majalah sastra yang sempat mencapai oplah 500 eksemplar ini sayangnya tak berumur panjang.
Ketika Chairil Anwar mempublikasikan
sajak Datang Dara Hilang Dara, Maseri mengirim surat kepada HB Yassin,
memperingatkan bahwa sajak itu merupakan terjemahan harfiah dari sajak A Song
of the Sea karya penyair Cina, Hsu Chih Mo.
Mulai menulis sajak sejak tahun 1938.
Publikasi karyanya, antara lain pada majalah Purnama Raya, Kandangan. SK Borneo
Shimbun, Kandangan. Majalah Piala, Kandangan. Majalah Terang Bulan, Surabaya.
Majalah Pustaka Timur, Jogjakarta. Majalah Jantung Indonesia, Kandangan.
Majalah Waktu, Medan. Majalah Mimbar Indonesia, Jakarta. Majalah Bhakti,
Denpasar. Majalah Spektrum, Jakarta. Majalah Panca Raya, Jakarta. Majalah Suara
Foni, Balikpapan. Majalah Menara Merdeka, Ternate. Majalah Konfrontasi,
Jakarta.
Tahun 1950-an, sebuah sajaknya
berjudul Setitik Embun yang dimuat disebuah majalah Jakarta sebelum perang
dunia II, dijadikan syair lagu oleh komponis Mochtar Embut dan menjadi lagu
wajib jenis seriosa pada Pemilihan Bintang Radio Tingkat Nasional di Jakarta.
Tahun 1949 sajaknya yang berjudul
Tiada Perduli dideklamasikan di Radio Malaysia, bersama dengan sajak
Kerawang-Bekasi Chairil Anwar.
Maseri juga dibicarakan oleh HB
Yassin dalam bukunya Tifa Penyair dan Daerahnya. Agaknya ia merupakan
satu-satunya penyair Kalimantan Selatan yang mendapatkan kehormatan itu.
Tahun 1969, 15 buah sajak Maseri
dikumpulkan oleh D. Zauhidie dan kawan-kawan ke dalam sebuah antologi, Nyala.
Antologi ini kemudian diterbitkan lagi oleh Posko La Bastari, Kandangan tahun
1980. Dalam menulis Maseri Matali menggunakan berbagai nama samara antara lain
Mantan Murni, MN Amandit, Mayasari, Agy Karma, atau Syah Karma. Meninggal di
Kandangan, 27 Desember 1968.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar