Rabu, 06 November 2013

MENGENAL BURHANUDDIN SOEBELY

KAMIS, 7 NOVEMBER 2013
 (Alm) Burhanuddin Soebely


Lahir di Kandangan, 2 Januari 1957. Pendidikan Sarjana FISIP UT Jurusan Administrasi Negara. Bekerja mula-mula di lingkungan Kantor Departemen Penerangan Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalimantan Selatan. Setelah otonomi daerah, bekerja di lingkungan pemerintah Kabupaten HSS.

            Menulis sejak tahun 1979. Publikasi karyanya, antara lain pada SKH Banjarmasin Post, SKH Media Masyarakat (Banjarmasin), SKH Berita Nasional (Yogyakarta), SKH Pelopor (Yogyakarta), SKH Kedaulatan Rakyat (Yogyakarta), SKH Masa Kini (Yogyakarta), SKH Pelita (Jakarta), SKH Berita Buana (Jakarta), SKH Terbit (Jakarta), majalah Anita (Jakarta), dan majalah Femina (Jakarta).

            Antologi sajaknya adalah Palangsaran (1982), Patilarahan (1987), dan Ritus Puisi (2000). Antologi bersama yang memuat sajaknya, antara lain Puisi Indonesia 87 (DKJ, TIM, Jakarta, 1987) dan Festival Puisi XIII (PPIA-FASS, Surabaya, 1992).

            Tiga noveletnya, Reportase Rawa Dupa, Seloka Kunang-Kunang, dan Konser Kecemasan, merupakan Pemenang II Sayembara Penulisan Cerita Bersambung Majalah Femina tahun 1997, 1998, dan 2001. Noveletnya yang lain adalah Biru Langit, Biru Hati (Banjarmasin Post, 1979), Serenada Tanah Bencana (Banjarmasin Post, 1991).

            Karya lainnya adalah Mata Air Goa Pulangka Pitu (bersama H Zubir Mukti, Djumri Obeng, Surasono, Aries Lima, Jakarta, 1984). Cerita Rakyat Kalimantan Selatan 2 (Grasindo, Jakarta, 1997, bersama Djarani EM dan Iwan Yusi). Lintas Revolusi Fisik Tahun 1945-1949 Daerah Kalimantan Selatan di Hulu Sungai Selatan (Adicita Karya Nusa, Yogyakarta dan Pemerintah Kabupaten HSS, 2001, bersama Djarani EM). Mamanda, Ampunlah Tuanku (Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten HSS, 2002). Singgang Langit (Sinetron Tradisional, TVRI). Sembilu Tihang Tahu (Sinetron Tradisional, TVRI). Petaka Bumi Angsana (Sinetron Tradisional, TVRI).

            Aktif juga di dunia teater. Bersama Posko La Bastari Kandangan, kelompok teaternya, dia telah bergelar diberbagai kota antara lain mengikuti Festival Pertunjukan rakyat Tingkat Nasional di Surabaya, Jakarta, Bali, Mataram, dan Solo. Temu Teater Indonesia X di Yogyakarta. Festival Teater Anak di Jakarta. Temu Teater Kawasan Indonesia Timur di Banjarmasin. Forum Seni lain yang pernah diikutinya adalah Pesta Gendang Nusantara 6 di Melaka, Malaysia, 2003. Festival Nusa Dua di Bali, 2003. Festival Seni Pertunjukan di Bukit Tinggi, Sumatera Barat, 2003.

            Naskah teater yang ditulisnya, antara lain Palangsaran (1982), Parantunan (1983), Kembang Darah (1983), Putting (1983), Paksi Simbangan Laut (1983), Biarkan Bulan Itu (1985),  Temaram Rampah Minjalin (1986), Matahari Samudera (1987), Ibunda (1988), Tanah Air Mata (1993), Seloka Burung Kertas (1998), Sihir Kekuasaan (1999), Roh Bukit Kehilangan Bukit (2000), dan Repertoar Roh Bukit (2002).

            Karya lainnya Matahari Samudera (Sinetron, 2007). La Ventre de Kandangan : Mosaik Sastra HSS 1937 – 2003 (2004). Bahara Mingsang Idang Siritan (2005). Kumpulan Cerpen bersama sastrawan Kandangan, Orkestra Wayang (2007). Meninggal dunia di Kandangan, Mei 2012.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Masjid Mubarak Birayang HST Ahad Pagi

 Ahad, 24 November 2024 Masjid Mubarak Birayang, yang berlokasi di Jalan Kesuma Bangsa, Desa Birayang Surapati, Kecamatan Batang Alai Selata...