(Alm) Burhanuddin Soebely
Lahir di Kandangan, 2 Januari 1957. Pendidikan
Sarjana FISIP UT Jurusan Administrasi Negara. Bekerja mula-mula di lingkungan
Kantor Departemen Penerangan Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalimantan
Selatan. Setelah otonomi daerah, bekerja di lingkungan pemerintah Kabupaten
HSS.
Menulis
sejak tahun 1979. Publikasi karyanya, antara lain pada SKH Banjarmasin Post,
SKH Media Masyarakat (Banjarmasin), SKH Berita Nasional (Yogyakarta), SKH
Pelopor (Yogyakarta), SKH Kedaulatan Rakyat (Yogyakarta), SKH Masa Kini
(Yogyakarta), SKH Pelita (Jakarta), SKH Berita Buana (Jakarta), SKH Terbit
(Jakarta), majalah Anita (Jakarta), dan majalah Femina (Jakarta).
Antologi
sajaknya adalah Palangsaran (1982), Patilarahan (1987), dan Ritus Puisi (2000).
Antologi bersama yang memuat sajaknya, antara lain Puisi Indonesia 87 (DKJ,
TIM, Jakarta, 1987) dan Festival Puisi XIII (PPIA-FASS, Surabaya, 1992).
Tiga
noveletnya, Reportase Rawa Dupa, Seloka Kunang-Kunang, dan Konser Kecemasan,
merupakan Pemenang II Sayembara Penulisan Cerita Bersambung Majalah Femina
tahun 1997, 1998, dan 2001. Noveletnya yang lain adalah Biru Langit, Biru Hati
(Banjarmasin Post, 1979), Serenada Tanah Bencana (Banjarmasin Post, 1991).
Karya
lainnya adalah Mata Air Goa Pulangka Pitu (bersama H Zubir Mukti, Djumri Obeng,
Surasono, Aries Lima, Jakarta, 1984). Cerita Rakyat Kalimantan Selatan 2
(Grasindo, Jakarta, 1997, bersama Djarani EM dan Iwan Yusi). Lintas Revolusi
Fisik Tahun 1945-1949 Daerah Kalimantan Selatan di Hulu Sungai Selatan (Adicita
Karya Nusa, Yogyakarta dan Pemerintah Kabupaten HSS, 2001, bersama Djarani EM).
Mamanda, Ampunlah Tuanku (Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten HSS, 2002).
Singgang Langit (Sinetron Tradisional, TVRI). Sembilu Tihang Tahu (Sinetron Tradisional,
TVRI). Petaka Bumi Angsana (Sinetron Tradisional, TVRI).
Aktif
juga di dunia teater. Bersama Posko La Bastari Kandangan, kelompok teaternya,
dia telah bergelar diberbagai kota antara lain mengikuti Festival Pertunjukan
rakyat Tingkat Nasional di Surabaya, Jakarta, Bali, Mataram, dan Solo. Temu
Teater Indonesia X di Yogyakarta. Festival Teater Anak di Jakarta. Temu Teater
Kawasan Indonesia Timur di Banjarmasin. Forum Seni lain yang pernah diikutinya
adalah Pesta Gendang Nusantara 6 di Melaka, Malaysia, 2003. Festival Nusa Dua
di Bali, 2003. Festival Seni Pertunjukan di Bukit Tinggi, Sumatera Barat, 2003.
Naskah
teater yang ditulisnya, antara lain Palangsaran (1982), Parantunan (1983),
Kembang Darah (1983), Putting (1983), Paksi Simbangan Laut (1983), Biarkan
Bulan Itu (1985), Temaram Rampah
Minjalin (1986), Matahari Samudera (1987), Ibunda (1988), Tanah Air Mata
(1993), Seloka Burung Kertas (1998), Sihir Kekuasaan (1999), Roh Bukit
Kehilangan Bukit (2000), dan Repertoar Roh Bukit (2002).
Karya
lainnya Matahari Samudera (Sinetron, 2007). La Ventre de Kandangan : Mosaik
Sastra HSS 1937 – 2003 (2004). Bahara Mingsang Idang Siritan (2005). Kumpulan
Cerpen bersama sastrawan Kandangan, Orkestra Wayang (2007). Meninggal dunia di
Kandangan, Mei 2012.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar