Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta
Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno untuk tetap menjaga keasrian
kawasan hutan di Jembatan Layang Kelok Sembilan.
Orang nomor satu di Republik Indonesia itu berharap gubernur mengeluarkan Peraturan Daerah (Perda) yang tetap menjaga keasrian kawasan hutan di lokasi tersebut.
Jembatan Layang Kelok Sembilan adalah ikon konstruksi yang fundamental. Jembatan dibangun di lembah perbukitan Bukit Barisan tanpa merusak lingkungan.
Oleh sebab itu, pemerintah dan masyarakat Sumbar harus menjaga konstruksi yang fundamental tersebut serta menjaga kelestarian lingkungannya.
‘’Saya kemarin telah meninjau pembangunan jembatan Kelok Sembilan. Saya bangga dengan kemajuan pembangunan di Sumatera Barat. Kendati begitu, saya berharap agar pembangunan di daerah ini lebih dipacu lagi, sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat,’’ ujar Susilo Bambang Yudhoyono saat membuka Hari Pangan Sedunia (HPS) di halaman kantor TVRI Sumbar.
Ia mengatakan, sangat kagum dengan konstruksi Jembatan Layang Kelok Sembilan. Konstruksi bangunan itu sangat kokoh, indah dan megah. Peresmiannya itu menambah daftar pembangunan yang fundamental karya anak bangsa.
‘’Saya berharap ke depan model konstruksi seperti ini juga dapat dijadikan model pembangunan konstruksi di Indonesia. Pemandangan alam di sana sangat indah sekali. Ingin tahu bagaimana indahnya Jembatan Layang Kelok Sembilan di Limapuluh Kota, lihat saja ke sana langsung,’’ ujarnya.
SBY mengaku terkesan dengan kawasan hutan yang masih lebat, kebersihan lingkungannya masih terjaga dan air mengalir begitu deras. Ia berharap keindahan alam di Kelok Sembilan, jangan sampai hilang setelah diresmikan.
Jembatan Layang Kelok Sembilan tak hanya dapat dijadikan destinasi wisata baru, namun juga menjadi penghubung lintas barat, timur dan tengah.
Pembangunan jembatan itu termasuk dalam interkonektivitas koridor ekonomi Sumatera dan merupakan bagian dari MP3I.
‘’Keberadaan pembangunan jembatan layang Kelok Sembilan tersebut memiliki arti yang sangat penting. Karena ini bisa membuka sumbatan yang ada Sumatera Barat dan Riau,’’ ujarnya.
SBY menuturkan, ia mendapatkan banyak pesan yang masuk ke ponselnya serta pesan dari media twitter miliknya. Pesan itu adalah agar keasrian alam di Jembatan Layang Kelok Sembilan tidak dirusak.
‘’Saya berpesan pada gubernur akan membuat perda agar keasrian lingkungan dapat terus terjaga dengan baik. Tolong jaga dan perhatian kelestarian lingkungan di kawasan Jembatan Kelok 9 tersebut,’’ ujarnya.
Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto mengatakan, Jembatan Layang Kelok Sembilan dibuat sepanjang 943 meter dan jalan penghubung sepanjang 2.098 meter.
‘’Kita berharap ini bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh masyarakat,’’ ujarnya.
Ia juga mengatakan, Jembatan Kelok Sembilan merupakan infrastruktur penyangga utama interkoneksi koridor Sumatera dalam aplikasi program Masterplan Pelaksaan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3I) karena berada di jalur utama Sumbar-Riau.
‘’Inilah salah satu kelebihan dari Jembatan Layang Kelok Sembilan. Jembatan ini juga jadi penghubung antara Sumbar dan Riau. Saya berjanji akan terus mempercepat pembangunan infrastruktur di Sumbar. Diharapkan ke depan Sumbar akan muncul sebagai salah satu pusat pertumbuhan ekonomi terbesar di Indonesia,’’ ujarnya.
Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto mengatakan, Sumbar merupakan hinterland utama bagi koridor Sumatera dalam bentuk green construction melalui partisipasi Badan Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) Sumatera Barat.
Pembangunan jembatan layang Kelok Sembilan pada lahan sekitar 7 hektare dari 12 hektare yang diperuntukan. Sedangkan untuk bangunan bernilai Rp586 miliar dengan kapasitas 14 ribu kendaraan berat sehari. Bangun atasnya ditopang 30 pilar berketinggian 10-16 meter.
‘’Itu beberapa kelebihan jembatan layang Kelok Sembilan. Jembatan tersebut memiliki arti yang sangat penting sekali untuk membuka akses ekonomi Sumbar-Riau,’’ tuturnya.
Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, nilai investasi infrastruktur di Sumatera Barat sejak 2009-2013 telah mengalami peningkatan yang signifikan. Terjadi peningkatan 300 persen. Peningkatannya dari Rp700 miliar menjadi Rp2,11 triliun.
Bahkan dalam proyek pembangunan infrastruktur yang diresmikan Presiden SBY kemarin, nilainya sebesar Rp600 miliar. Terdiri dari Kembatan Kelok Sembilan, pembangunan instalasi air baku, sistem penyediaan air minum dan pembangunan Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
‘’Itu sejumlah proyek pembangunan infrastruktur yang ada di Sumatera Barat. Diharapkan dengan sejumlah proyek pembangunan infrastruktur itu, akan membuat masyarakat lebih sejahtera,’’ ujarnya.
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno menyebutkan, Jembatan Layang Kelok Sembilan memang memiliki keunikan tersendiri. Meski sama-sama jembatan layang, namun memiliki konstruksi berbeda.
Jika dibandingkan dengan jembatan layang di Slipi Jakarta, Jembatan Layang Kelok Sembilan tiga kali lebih tinggi. Selain itu, kelebihannya adalah berada di tengah kawasan hutan lindung.
‘’Itulah istimewanya Jembatan Layang Kelok Sembilan tersebut. Kemarin saat presiden berkunjung di sana, terjadi kemacetan. Karena banyak pengendara kendaraan yang berhenti di sana. Sebab, mereka ingin berfoto untuk mengabadikan foto mereka di sana. Ini kan juga salah satu potensi besar untuk dikembangkan jadi destinasi wisata,’’ ujarnya.
Ia juga mengatakan, keberadaan jembatan bisa mempersingkat waktu tempuh antara Padang dan Pekanbaru sehingga akan memudahkan akses ekonomi kedua daerah dan di Sumatera Tengah. Tidak dapat dipungkiri, sebagian besar hasil pertanian Sumatera Barat banyak dibawa ke Riau.
‘’Ini tentu juga akan meningkatkan ekonomi masyarakat. Petani Sumbar akan lebih sejahtera. Karena pemasaran produk pertanian Sumbar lancar. Keuntungan itu juga akan dirasakan oleh masyarakat Pekanbaru karena ketersediaan pangan mereka tercukupi dengan pasokan hasil pertanian dari Sumatera Barat,’’ ujarnya.***
Orang nomor satu di Republik Indonesia itu berharap gubernur mengeluarkan Peraturan Daerah (Perda) yang tetap menjaga keasrian kawasan hutan di lokasi tersebut.
Jembatan Layang Kelok Sembilan adalah ikon konstruksi yang fundamental. Jembatan dibangun di lembah perbukitan Bukit Barisan tanpa merusak lingkungan.
Oleh sebab itu, pemerintah dan masyarakat Sumbar harus menjaga konstruksi yang fundamental tersebut serta menjaga kelestarian lingkungannya.
‘’Saya kemarin telah meninjau pembangunan jembatan Kelok Sembilan. Saya bangga dengan kemajuan pembangunan di Sumatera Barat. Kendati begitu, saya berharap agar pembangunan di daerah ini lebih dipacu lagi, sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat,’’ ujar Susilo Bambang Yudhoyono saat membuka Hari Pangan Sedunia (HPS) di halaman kantor TVRI Sumbar.
Ia mengatakan, sangat kagum dengan konstruksi Jembatan Layang Kelok Sembilan. Konstruksi bangunan itu sangat kokoh, indah dan megah. Peresmiannya itu menambah daftar pembangunan yang fundamental karya anak bangsa.
‘’Saya berharap ke depan model konstruksi seperti ini juga dapat dijadikan model pembangunan konstruksi di Indonesia. Pemandangan alam di sana sangat indah sekali. Ingin tahu bagaimana indahnya Jembatan Layang Kelok Sembilan di Limapuluh Kota, lihat saja ke sana langsung,’’ ujarnya.
SBY mengaku terkesan dengan kawasan hutan yang masih lebat, kebersihan lingkungannya masih terjaga dan air mengalir begitu deras. Ia berharap keindahan alam di Kelok Sembilan, jangan sampai hilang setelah diresmikan.
Jembatan Layang Kelok Sembilan tak hanya dapat dijadikan destinasi wisata baru, namun juga menjadi penghubung lintas barat, timur dan tengah.
Pembangunan jembatan itu termasuk dalam interkonektivitas koridor ekonomi Sumatera dan merupakan bagian dari MP3I.
‘’Keberadaan pembangunan jembatan layang Kelok Sembilan tersebut memiliki arti yang sangat penting. Karena ini bisa membuka sumbatan yang ada Sumatera Barat dan Riau,’’ ujarnya.
SBY menuturkan, ia mendapatkan banyak pesan yang masuk ke ponselnya serta pesan dari media twitter miliknya. Pesan itu adalah agar keasrian alam di Jembatan Layang Kelok Sembilan tidak dirusak.
‘’Saya berpesan pada gubernur akan membuat perda agar keasrian lingkungan dapat terus terjaga dengan baik. Tolong jaga dan perhatian kelestarian lingkungan di kawasan Jembatan Kelok 9 tersebut,’’ ujarnya.
Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto mengatakan, Jembatan Layang Kelok Sembilan dibuat sepanjang 943 meter dan jalan penghubung sepanjang 2.098 meter.
‘’Kita berharap ini bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh masyarakat,’’ ujarnya.
Ia juga mengatakan, Jembatan Kelok Sembilan merupakan infrastruktur penyangga utama interkoneksi koridor Sumatera dalam aplikasi program Masterplan Pelaksaan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3I) karena berada di jalur utama Sumbar-Riau.
‘’Inilah salah satu kelebihan dari Jembatan Layang Kelok Sembilan. Jembatan ini juga jadi penghubung antara Sumbar dan Riau. Saya berjanji akan terus mempercepat pembangunan infrastruktur di Sumbar. Diharapkan ke depan Sumbar akan muncul sebagai salah satu pusat pertumbuhan ekonomi terbesar di Indonesia,’’ ujarnya.
Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto mengatakan, Sumbar merupakan hinterland utama bagi koridor Sumatera dalam bentuk green construction melalui partisipasi Badan Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) Sumatera Barat.
Pembangunan jembatan layang Kelok Sembilan pada lahan sekitar 7 hektare dari 12 hektare yang diperuntukan. Sedangkan untuk bangunan bernilai Rp586 miliar dengan kapasitas 14 ribu kendaraan berat sehari. Bangun atasnya ditopang 30 pilar berketinggian 10-16 meter.
‘’Itu beberapa kelebihan jembatan layang Kelok Sembilan. Jembatan tersebut memiliki arti yang sangat penting sekali untuk membuka akses ekonomi Sumbar-Riau,’’ tuturnya.
Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, nilai investasi infrastruktur di Sumatera Barat sejak 2009-2013 telah mengalami peningkatan yang signifikan. Terjadi peningkatan 300 persen. Peningkatannya dari Rp700 miliar menjadi Rp2,11 triliun.
Bahkan dalam proyek pembangunan infrastruktur yang diresmikan Presiden SBY kemarin, nilainya sebesar Rp600 miliar. Terdiri dari Kembatan Kelok Sembilan, pembangunan instalasi air baku, sistem penyediaan air minum dan pembangunan Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
‘’Itu sejumlah proyek pembangunan infrastruktur yang ada di Sumatera Barat. Diharapkan dengan sejumlah proyek pembangunan infrastruktur itu, akan membuat masyarakat lebih sejahtera,’’ ujarnya.
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno menyebutkan, Jembatan Layang Kelok Sembilan memang memiliki keunikan tersendiri. Meski sama-sama jembatan layang, namun memiliki konstruksi berbeda.
Jika dibandingkan dengan jembatan layang di Slipi Jakarta, Jembatan Layang Kelok Sembilan tiga kali lebih tinggi. Selain itu, kelebihannya adalah berada di tengah kawasan hutan lindung.
‘’Itulah istimewanya Jembatan Layang Kelok Sembilan tersebut. Kemarin saat presiden berkunjung di sana, terjadi kemacetan. Karena banyak pengendara kendaraan yang berhenti di sana. Sebab, mereka ingin berfoto untuk mengabadikan foto mereka di sana. Ini kan juga salah satu potensi besar untuk dikembangkan jadi destinasi wisata,’’ ujarnya.
Ia juga mengatakan, keberadaan jembatan bisa mempersingkat waktu tempuh antara Padang dan Pekanbaru sehingga akan memudahkan akses ekonomi kedua daerah dan di Sumatera Tengah. Tidak dapat dipungkiri, sebagian besar hasil pertanian Sumatera Barat banyak dibawa ke Riau.
‘’Ini tentu juga akan meningkatkan ekonomi masyarakat. Petani Sumbar akan lebih sejahtera. Karena pemasaran produk pertanian Sumbar lancar. Keuntungan itu juga akan dirasakan oleh masyarakat Pekanbaru karena ketersediaan pangan mereka tercukupi dengan pasokan hasil pertanian dari Sumatera Barat,’’ ujarnya.***
Sumber : Riau Pos
Tidak ada komentar:
Posting Komentar