Ulurkan janjimu di gerimis musim mimpi
ini
ingin rasanya aku menikmati perbedaan di
tengah sengketa
yang tiada akhir adakah yang lebih perih
sekali
melewati hujan dan lumpur
awas ada rayu jalang bersantun
karena kita mulai berhimpun
usaha apa yang dilakukan cari sebuah
harapan pasti
Untuk nikmati hidup penuh dengan
kebahagiaan
untuk apa kita merana di tengah semburat
kemajuan
adakah masalah dihadapi semoga esok
angin bertiup sejuk
jangan jual janjimu apalagi digemerlapan
pasar waktu
relakan menetes airmata arahkan perahu
tujuanmu
nantikan simfoni Banjarbaru
yang ingin rinai menikam hujan gerimis
Kandangan,
22 Juni 2004
Tidak ada komentar:
Posting Komentar