Sabtu, 02 Agustus 2014

Catatan Dari Loksado

Minggu, 3 Agustus 2014




            Kamis (31/7/2014) pagi saya ke Loksado dengan Rizal. Singgah di rumah Ibu Hj Fahriani di Pandai antar kiriman Sani berupa gado-gado dan sate. Kemudian ke Pasar Kandangan beli tawas untuk sumur yang airnya sedang bangai.

Sampai di Loksado. Ke Malaris. Ternyata jembatan gantung di depan SDN Loklahung tak kunjung diperbaiki. Masih dibiarkan dalam kondisi rusak parah. Tak bisa dilewati. Karena miring dan terancam putus. Untuk menyeberang harus menggunakan lanting. Untuk pengunjung yang mau ke Malaris harus merogoh saku Rp. 5000 sekali menyeberang. 

Di Malaris ada lagi pungutan untuk masuk sebesar Rp. 2000. Lalu kami ke Riam Hanai. Ternyata orangnya banyak juga. Ada turis asing beberapa orang yang berasal dari Amerika Serikat dipandu guide lokal bernama Hadi. Sementara pengunjung lainnya ada yang berasal dari Banjarbaru, Rantau, dsb. Sebelumnya di gerbang Loksado kami dipungut sebesar Rp.3000. Untuk uang parkir kata petugasnya.

Pulang dari Loksado kami singgah di Tugu Niih. Beristirahat di gazebo yang ada disana. Melihat orang yang baru datang balanting paring. Mereka berangkat dari Loksado sekitar pukul 09.00. Baru sampai pukul 12.30.  Saat itu ada orang yang sedang maricih paring untuk dijual sebagai riing. Banyak bertumpuk. Dijual kepada pengumpul, Rp.10.000/ikat. Nama orang itu Hanafiah. Mengaku punya menentu yang berasal dari Gala-Gala.***




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Puisi AHU : Watak Simbol Intonasi Perangai Jingga

 Jumat, 22 Maret 2024 Cerita guramang alasan manis kian sinis watak simbolis kehendak penawar lara senarai kehendak intim suara nurani ego k...