Rabu, 30 Januari 2019

Kumpulan Puisi Akhmad Husaini : Menjulang Tirani Alur Sentimen Kelabu

Kamis, 31 Januari 2019



Kumpulan Puisi
Akhmad Husaini

Menjulang Tirani
Alur Sentimen Kelabu






AHU.2019
Selalu Bersyukur





MENJULANG TIRANI ALUR SENTIMEN KELABU

Karya : Akhmad Husaini

Sepanjang semua mampu dikerjakan sendiri
bertanggungjawab harus bisa dijalankan kini
tradisi mengungkit tirani terbentang jengah
tentu tak ada kata menghadapinya menyerah
pagut keinginan kekuatan berpangkalan rekah
memantau gemulai siasat tandas menentu arah

Menjulang tirani alur sentimen kelabu
berbilang teguh semangat ketentuan restu
tenteram sejahtera tanpa sapa akrab tentu
merebut alur sangka semakin berdentang
elemen sunyi menandas suasana guramang
pilih takjub hamparan sembilu membilang
kadang merasa tentu wajar kian berulang

Ornamen kecantikan menegas perisai nelangsa
selingan waktu menampak jejak mengurai rasa
tautan jingga hati terbuai sangka mendamba
mendedah riuh acuh menimbang berperi selera
untuk terus meningkatkan kualitas diri perlu
roh kehidupan merindu gerak semakin menyatu

Terus memintal asmara sesuai irama pasti
ini kisah sepanjang kehidupan bersimpati
selalu berada akhir kesedihan membawa arti
mendesau luruh kemungkinan terhenyak kelu
kesenduan merajut ikatan berkehendak tentu
pertemuan tepat menggenggam ego gerutu

Kandangan, 28 Januari 2019




MENUANG SEGALA KENYAMANAN DIRI TERBENTANG

Karya : Akhmad Husaini

Dedikasi terpaut suasana gerus menikam pasti
segumpal ilusi menegaskan pertapaan membakti
kau akan bisa meraih mimpi dengan sepenuh arti
teruslah berlalu memikat ragam perasaan meniti
status senang kian gembira selalu menjadi idaman
ragam sangkaan lirih pertapa berbalut peraman

Menuang segala kenyamanan diri terbentang
mimpi-mimpi riuh kumandang teori lantang
belenggu mampu meneriap singkap terang
melamun arah segala keremangan daya upaya
kesempurnaan itu bisa kau gapai dengan seraya
tentang canda aturan menubir citra baik segala
bingkai kelindan mencinta ragam nelangsa

Keindahan pengaruh diri kesan rentak dinamis
melangkah penuh makna merekam kian optimis
terkadang mengitari dengan keadaan mereka lebih
aku memang tak senang dengan selalu meyakini
terpa gembira menyerta iringan teguh bersiasat
sendu tak seperti kau harapkan selalu memang

Janji hati sepenuh harapan menubir istimewa
merentang segala aturan memagut canda tawa
kata tentu akan bangga bisa merasa kian sepi
apapun tentang segala harapan restu menutupi
selalu terpana dalam segala menegas mimpi
tak bisa saling berbeda hati belenggu menepi

Kandangan, 28 Januari 2019





KECAMUK LERAI JIWA MENEGANG SUKMA RAGA

Karya : Akhmad Husaini

Menerka rembang tanpa harus lewati jalan terjal
seberapa kuat kau mampu memberi kian kekal
hasrat hati ingin selalu sendiri semakin kental
tantangan harus selalu ada mesti terbelai pasti
bingkai kebersamaan melebur kesumat menanti
tatanan arus bersinergi terbagi keadaan penasti

Selalu ada harapan terbentang manis
kemana arah mesti menuju melankolis
masih ada sejarah bergelut laju ritmis
karena semua sudah perihal irama tentu
cerna kehendak potensi lagu merindu
datar kelebat kekuatan sembilu waktu
kau sangkakan bergelut taktik merestu

Sudut pandang arah mengurai tempias
hanyut duka lara berbias semu merias
seru menghambat harus berjuang tuntas
semua kita saling memindai impian kini
episode hegemoni celah celoteh tirani
kebangkitan diri kian tinggi lain reaksi
penjara hati taktis mengimbangi ambisi

Kecamuk lerai jiwa menegang sukma raga
akankah senang tercetus semakin sangka
rangkai jalan hidup senantiasa menggebrak
gemulai ego ringkih kata jalan menampak
rincian semburat nafsu menambat impian
tabiat sunyi janji meretas suntikan harapan

Kandangan, 28 Januari 2019





REDAM EGO MENANGKIS SUASANA PENUH GONTAI

Karya : Akhmad Husaini

Terpa sendu sensasi menebar senyum menggeliat
keinginan terus mengejar asa dalam segala niscaya
menggumpal irama kesunyian lindapan menyerta
pojok kerinduan tikaman arti meniku seteru tentu
konotasi asmara menampak arah segala noktah
menikam lurus selalu ada menawan sensasi rekah

Redam ego menangkis suasana penuh gontai
memaknai semua jalan panjang sepenuh arti
menerpa suasana penuh intim terbersit bakti
menanam jarak setia sepenuh gerus menanti
kendala diri terbuai semu jelaga menubir bukti
mengajak janji kepada jalan kebenaran pasti
teruslah semangat menjalani hidup menanti

Restu dalam igauan mimpi terbelit suasana terasa
selalu terbayang kenangan manis tertinggal kuasa
lindap lagu menyentak suasana penuh derap menata
karunia diri menggeliat suka merayu penuh gempita
dekam asmara waktu menagih suara terberai jejak
kadang aku harus mengetahui sinar sepenuh pijak

Jujur menikmati nyali siasat diri makin tentu
keinginan terus menulis rindu sepanjang waktu
kau begitu sigap mengendalikan segala bagiku
terpana riuh menjunjung kisah tipis memindai
aturan menimpa telaga pusaka makna terbuai
karena semua sungguh kesenangan melambai

Kandangan, 28 Januari 2019





SALING MENYAPA LAGU RINDU MENYIMPUL PUSAKA

Karya : Akhmad Husaini

Seiring waktu terus berlalu dengan kepastian
semua sempada hakikat menunggu harapan
nanti ada banyak hal tersebar jejak noktah
jalinan dirikianirngkih teroaut menitai kata
malu menyapa karena dia bukan siapa-siapa
duduk manis terpejam kerinduan menyapa

Saling menyapa lagu rindu menyimpul pusaka
entah melupa aku tak ingin jauh berprasangka
pasti aku mengenal dia sepuas mengukir karya
baiklah seperti itu sekian nyata meredam seraya
berjalan sendu mengiring kerinduan langkah upaya
lampau igau saling menjelang terwujud perdaya

Buah kerja otak ritmis menata lembut melankolis
terpaut kerinduan pentas mengurai bingkai idealis
kelembutan sembunyi menghamba keraguan rintih
melihat semau aturan jengah mengutarakan lirih
aku tak ada sama persiapan yang terus mendera
tanpa ada batas meretas lembut senantiasa cara

Temaram rindu ilusi semua saling bantah merasa
lampau ilusi isyarat kias menunjang langkah kelam
tulus bakti menikam jeruji janit menikam semburat
sendu lagu tampak merias tadahan gelimang geliat
serangkaian melulu ikrar membuat sandi menjalin
kecamuk ego ragam waktu membias bakti sentimen

Kandangan, 26 Januari 2019





MENYANGKA LIRIH SENDU JANGKAUAN MERAYU GONTAI

Karya : Akhmad Husaini

Aturan jengah menghimpit tiada berkekalan pasti
membaca banyak pengalaman masa lalu terpuji
tempat terindah gerus nyata pernah ada menyerta
lingkup lamunan menggerus senyap nalar berpindai
menoreh asmara mengarahkan hasrat bersua gigih
melampaui perbatasan klise waktu meniku perih

Menyangka lirih sendu jangkauan merayu gontai
untuk kepastian tertata dalam membentang rinai
yakin itu bisa digandeng penuh perasaan geliat
dalam derap waktu menuntas sembilu berhasrat
berjalan sendiri membelai setiap bulan purnama
begitu cepat balutan jiwa tempuh jejak perkara
senandung lagu asmara remang meninjau pantau

Secercah jingga kemilau mementang jengah pasti
ada berapa banyak kekuatan menebar lirih ambisi
risau tegas merona bekas aroma rambah ketakutan
semayam perjanjian tirani terkuak berkah berurai
kias imaji tubir retas mendendam penuh gemulai
persangkaan baik untuk terus menjalani hari-hari

Senarai cumbuan jalan berpijak penuh tikaman deru
ingin memberi banyak tawaran hidup semakin perlu
peran serta belenggu terkaman pertemuan menumpu
dekade waktu riuh menuai firasat senada kian ragu
malam memikat kemajuan hari penuh makna merajut
selalu ada cinta kenangan dirasakan sepanjang patut

Kandangan, 26 Januari 2019





PROSES AWAL TERSIBAK IRAMA PENUH GELIAT

Karya : Akhmad Husaini

Dendam tertanam kata pengaruh jemputan tiada
kalahkan segala emosi diri tertatih yakin senada
perangai jiwa tertatih tantangan harap merayap
untuk sebuah hasil nyata terbuai suara menatap
takluk sendiri awal kehampaan gurauan terlelap
kondisi tak merangkai prahara siang tersingkap

Proses awal tersibak irama penuh geliat
helai potensi kemuliaan hidup kian hebat
titian masa depan melintang jalur memberi
rebak baik memberi jengah semesti diri
lelakon sabda menggiring pertapa menari
jaga kehormatan diri untuk selalu setia
lekuk diri selalu berkaca rinai bahagia

Sang pelanjut keutamaan diri yang jengah
kalut menyerta terkekang waktu menumpah
kalau kau bisa menghitung beri aku harapan
menampak aturan berpendam cahaya sendu
gelimang tawa nyata menerjang jiwa berguna
cahaya keterampilan membaur usaha bergema

Terbang jauh ke angkasa sebisa tak terbatas
takluk kejar paksaan menubir janji menumpas
sisilah rindu menepikan perjanjian nyata terbias
ketentuan awal menebar igauan kondisi makna
rintih kepiluan tak ada kepedulian menyerta
lebih memilih sendiri dalam menjalani semua

Kandangan, 26 Januari 2019





SEJAUH PANDANG HASRAT TERSISIH KENDALI

Karya : Akhmad Husaini

Rata pijakan senantiasa dalam benalu target
memantapkan diri kian jompak terlerai deret
mengutarakan ketentuan dalam kesunyian diri
lembut sarana menjangkau memori menemu
ada banyak harapan memuai senandung semu
tabiat jejak memendar halimun berarus deru

Siap sedia memukau perasaan dendang
hidup teramat pendar dalam seru bintang
teramat mandiri untuk bisa bertahan sekali
rindu kian tertekan elemen perih tanggung
mengurai segala alternatif tergoda limbung
selalu berpijak menyisi dengan semua orang
semua nyata di depan mata berkenan bentang

Sejauh pandang hasrat tersisih kendali
tatanan siang belenggu perjalanan tergali
peranan suasana gelap dendang menerpa
hubungan saling terkait memantau sapa
tentu keinginan terus tergadai pandang
menenangkan ragam pesona diri bimbang

Menanggung peraman ambisi begitu gema
intonasi menampak bertahan lelah paksa
merangkai jejak ambisi semakin jauh berperi
selalu saja ada kau tuliskan kemampuan diri
demi kesenangan sensasi perihal arti menanti
menanam perihal diri pelanjut bakti kondisi

Kandangan, 26 Januari 2019


 



BERSEMU LIRIH DEKAPAN TERBUAI DENDAM

Karya : Akhmad Husaini

Tak berhenti menjalani hari-hari penuh irama
batas sengkarut tertekan jengah bersampir gema
sudah ketentuan awal yakin menubir renta dilema
mengiring luka semayam berkenan melambung
memintal diri leluasa mengejar segala untung
firasat kemudi arah terbuai nyata menggantung

Bersemu lirih dekapan terbuai dendam
membelai sunyi terbias lagu himpit redam
dekam lagu kemudi terbias capaian malam
jejak naluri membias nada keindahan perih
kalau semua tandas meramu siasat merintih
selalu terbuka hati untuk berbuat kebajikan
ada waktu menderai sempurna kekuatan

Membayang kenang kelindan rona tatanan
kerinduan mendalam siang majemuk rentan
kalau saja semua butuh tempat tenang ceria
begitu ragam rasa tuntas mengiang seraya
seiring waktu terus jalan senandung cerna
kelindan senyap peratapan penuh makna

Sedekap merempungkan penuh igau menangguh
derita kecamuk menerka setangkup risih gemuruh
kumandang harap meneriap percandaan mantap
derai angin menghambat reranting kian meratap
larut mendalam pingitan daya memandang rayu
melebihi segala ingin keadaan sisa beriring tentu

Kandangan, 25 Januari 2019


 
 

JERAT PENGARUH LANTANG BERBIMBANG SAYANG

Karya : Akhmad Husaini

Derap geliat kekuatan merentak gejolak mewarna
intensitas diri kian meragu terpukau suara terpana
keindahan itu meraih singkap perisai imaji menderu
kau sangka kekuatan saling menyerta semangat baru
dalam rentang hari mendamai kiasan tegas meluruh
bertemu pandang melintang ragam isyarat tangguh

Jerat pengaruh lantang berbimbang sayang
kemana arah kumandang mesti kau tuju siang
nuansa ketegasan kecamuk melintasi kondisi
perih luka tertambat intim perilaku penasti
sandera menyerta kekuatan tindak berbingkai
mengacu tradisi guramang menyerta prestasi
segala siasat bertebaran kelana langlang ambisi

Serpih kendali merangkai jelmaan konotasi
menghela kesesuian menambat riuh kondisi
pulang meremang sanubari menunggu titah
dalam khayal terus menanggung beban betah
jangkau lagu kebiri meniku selera ketetapan
menuju ketentuan langgam sampiran ratapan

Laju suara renda semakin tandas merona gerimis
kau tulis setulus hati mengelus kesunyian puitis
kelembutan membalut laju tirani bingkai menepi
bungkam seribu makna terhimpit nyanyian sepi
kala semua terbatas gemerlap sinar kian merayap
selalu keinginan menyerta berseri sepenuh senyap

Kandangan, 25 Januari 2019





MENGHIMBAU IRAMA TAK TERSAPA GULANA

Karya : Akhmad Husaini

Gairah menopang bimbang juga ditakuti
malam menimang pasrah beragam simpati
terhunjam ilusi kering kerontang menyerta
tatanan gerutu menjiwa tembang budiman
aku ingin terus sendiri dalam kesunyian
terpukau dengan segala nyata berpendaran

Menghimbau irama tak tersapa gulana
ada saatnya untuk terus menggapai rona
suasana berbeda tentu ragu saling menentu
proses panjang bangga bisa cepat sekarang
menikam beribu makna dan duri menganga
akhirnya berhasil dilewati dengan kebenaran
menarik pasti bagi memandang sepenuh sisa

Dentang menentu memburu senang merasa
asumsi langkah noktah biasa menyerta waktu
hambatan terus kembara harus diam meniku
terbiasa waktu kembara aroma diri menunggu
karena kaulah berbakat paling setia menemani
sanggahan diri untuk membelai kebajikan tirani

Rasa cukup kemenangan sepenuh kemestian
keragu-raguan tampak pasti memiliki harapan
terpaut ragam ego akan merelakan kekalahan
selalu siap menemani kesadaran siap meragu
kendali ambigu tergerus candaan sebagus tuju
derai niat bergurau semangat saling menyatu

Kandangan, 25 Januari 2019


 


PERANGAI SYAHDU MERAYAP LANTUNAN WUJUD

Karya : Akhmad Husaini

Berpantang lembut perihal kinanti menerawang
cerita indah juang guramang menimang gamang
dalam meraih banyak kisaran tunggu memberitahu
pusaka diri terbentur jelas kejelasan diri menentu
akrab dengan siapa saja sepanjang remang hebat
memberitahukan waktu habitat sandera daulat

Menimang sadar lebur cerita tatanan gelisah
indikasi guna melambung sinar mendesah
aturan terhampar minat mengikat suasana
serpih warna meramu tuju gejolak leluasa
lembut terasing animo tempias hantaran rasa
datang dengan hal kebaikan sepanjang lirik
seru perjalanan gelisah hidup merias intrik

Perangai syahdu merayap lantunan wujud
kemilau fantasi suasana terkaman maksud
kalau semua bisa sependapat menyenangkan
elegi rindu merajam tuntas benalu mencumbu
tadahan wangi bunga langit seringan merestu
kendali ruang cerna gegas merangkum waktu

Tak lupa segala merias waktu menimang kelabu
menikam kegagalan ketentuan berkarat sendu
sambut ide segala imbuhan lagu retak menggiat
mendamba pengarh senarai kisah kesan julang
tegar kesungguhan itu aku kendali keberanian
untuk sebuah keadaan diri menghunjam posisi

Kandangan, 24 Januari 2019





PERKENAN WAKTU GEJOLAK RESTU TIADA ARTI

Karya : Akhmad Husaini

Hentak kesempatan ikatan persaudaraan gembira
lihai menyangka arah segala asal kian membara
nuansa berbeda pengaruh diri bergemuruh pindai
bernalar di ruang kosong untuk beberapa lamanya
harapan untuk selalu mengandalkan ceria dinamis
hadir wibawa mengutamakan beragam janji manis

Bergema himbauan saling menanggung pasti
derai seimbang kesungguhan kultus berperi
pejam histeria lagu meramu senada meneguh
yakin bila kau semakin tahu segenap khasiat
kesenangan bersungguh arti membelai tirani
menggelorakan sesuatu agar bernilai manfaat
walau jarang tengadah cukup jauh menambat

Perkenan waktu gejolak restu tiada arti
perlu banyak waktu datang kesana lagi
warna hari jeruji menampak sangkut elegi
tak perlu sedu sedan menakar jelas tentu
ketika semua nalar pesta meramu wujud
kau selalu ada dalam lingkupan kebijakan

Bangga sesuatu tergapai dengan begitu pasti
kau bisa melakukan tentang banyak hal disini
agar semuA tahu segala berupaya sepenuh diri
kalau itu sudah perihal teramat lumrah menepi
datang membentang lerai sedari tadi mengintai
persembahan diri tegas lupa menggayut mimpi

Kandangan, 24 Januari 2019





TERPAAN GEMURUH WAKTU MENGAKAR FIRASAT SEMU

Karya : Akhmad Husaini

Kekuatan sendu pengaruh pantang sendu potensi
lembut ikatan rekah jelmaan simpati mengerti
tertanam hasrat siasat menggebu berhati-hati
senada arus mimpi terbias janji menampak ide
peranan sendu firasat tabik menghimbau nyali
karena semua harus dijalani dengan penuh arti

Diantara banyak kehendak menangguh naluri
kaitan kehendak menimpa suasana memberi
selalu ada jejak berpihak gontai menata kebiri
bisa kau tahu menata pengaruh selera mendera
semakin yakin itu berlabuh ambisi menata rasa
jujur harus dijalankan dengan penuh harap lindap
ketegasan waktu untuk terus menyimpul derap

Terpaan gemuruh waktu mengakar firasat semu
panorama indah pandangan nyata meramu tuju
yakin akan segala penuh jelita menyimak waktu
tak akan berhenti berkarya lewat ide jenius menyatu
bergerak intim dengan kejujuran selalu mengiring
panjang nada menata jejak gemulai berhasrat intim

Denting wacana membilang sumbang lagu senang
gejolak mengejar lesu sengketa penuh warna terang
wajar memang hasrat manusia ingin selalu dikenang
tertutup dengan hela pendaran sudut pandang rekah
dentam dentum arah perangai kelembutan jiwa lelah
umpama segala keindahan satu jadi sepenuh bahagia

Kandangan, 24 Januari 2019
 





TEGAS KEMESTIAN LAMUNAN MENIKAM BERIBU JANJI

Karya : Akhmad Husaini

Menyempurna ketangguhan perintah membelai
petuah gurindam ilusi merasa menyangka jelita
dalam rayu aturan bertaut lagu syahdu merayu
kerja keras tegas merasukkan layak kumandang
terkadang harus selalu banyak memikirkan itu
akan masih banyak angan menindih harap restu

Menerpa ragam pesona kemauan diri mendera
kalau kau bisa tahun mencatat semboyan asmara
menemani gerak setiap langkah perilaku nyata
rintih terdalam meredup ilham hati menyerta
retas rintihan benak kemayu menyungging hari
keindahan lamunan menyergap sampiran diri

Tegas kemestian lamunan menikam beribu janji
bersua rona canda menata langkah ragam ambigu
damai terus kumandang pengaruh cinta abadi
telaah rindu menimba banyak gerhana mengabdi
alur tipis kehendak diri emnijak sentuhan bakat
kilau tegas kentara wujud arus terpekik hakikat

Keluasan diri merajut riuh kesenangan ambisi
selangkah lebih maju dalam mencerna bahasa
gemulai kata kian santun lebih halus dan dinamis
melambai prahara jengah mengadu banyak dilema
kekuatan pengaruh diri membingkai seksama
pendam naluri saling mengabdi pada kesetiaan

Kandangan, 24 Januari 2019


 



TEGUH LAMUNAN PENGHARAPAN BENTANG SKEPTIS

Karya : Akhmad Husaini

Jumpa penawar hati kian senang membelai
agar nyata menuai sangka wibawa kian gontai
memilih untuk tetap tenang dan berdiam saja
dalam deraan perangai waktu mencumbu warna
ada banyak kekuatan sendiri senang menerima
mencerna sendu pengaruh kelanjutan purnama

Teguh lamunan pengharapan bentang skeptis
punya nilai baik dalam kehidupan menggaris
intim teman sendiri terbuai niat berpandangan
akan banyak hal diterima dengan baik segera
bukan untuk saling menutupi keadaan selera
mencoba untuk terus tetap setia sepanjang rasa
selama itu masih bisa kau lakukan dengan nyata

Untuk banyak kepentingan bersama nyata
benaman jauh jarak kenangan indah menata
kembara waktu siap menuju tentu kian ragu
terus menulis nyata merajut lembut purnama
tuntas merasuk percumbuan nasib berurai
senarai lingkupan diri terbentang penuh tirai

Takluk perjamuan hentak saling tiada benturan
sungguh ini ketepatan awal terbina untuk bersama
ingin semua senang bisa membelai hati seksama
sudah pernah kesana kemana saja dengan manja
melihat semangat tinggi menerka bangga terkira
keseimbangan sunyi membingkai raga mendera

Kandangan, 23 Januari 2019


 


PENDAM AMBISI MELAMBUNG PENDARAN IRAMA RITUS

Karya : Akhmad Husaini

Hal nyata diri untuk selalu tampil dinamis
tautan janji menikam selera pandang ritmis
sumbu waktu terlerai pejaman laju gerimis
menimbulkan kesan mendebar teramat dalam
ternyata melampaui batas kesaksian kelam
malam itu membingkai jejak situasi pendam

Pendam ambisi melambung pendaran irama ritus
senarai singkap warna elegi derai pinta kultus
denyut harapan menuju sudut keyakinan arus
hubungan saling mengerti selama itu rentang
wahana makna sebaran purnama mengekang
mula kita tahu segala mengurai sandaran bakti
wacana sunyi kian mementang jawaban pasti

Naluri sendu pelampiasan mesti tuntas nyata
senang bergelut dengan kerja keras begitu intim
beban menangkis jejak pengaruh bagi kian lazim
datang mementang tanggung menjamah lantang
dalam sunyi lirih membayang percumbuan seru
dimensi kuat penuh mandiri menempuh penjuru

Arti kehidupan memikat semangat terus menderu
menyerta tiada dengan kumandang tantangan baru
simpati diri menoreh cerita hati pendaman berlagu
hanyut pikiran menambat selera pengaruh memburu
andil diri makna menerawang tetap pengaruh ragu
yakin ada hasil akan diraih sepanjang waktu meniku

Kandangan, 23 Januari 2019


 


SEMAYAM RINDU SEPANJANG TENTU MERESTU

Karya : Akhmad Husaini

Mengemban aroma ucapan saling menggema
tuntas ragu segenap meramu pijakan segala
memberi karena menerka bayang menggejala
batas harap kenangan sepenuh igau lantang
meski harus banyak manfaat bagi semua orang
tentu layak sahabat bagus untuk itu menjelang

Harus waspada kami menemu kemanjaan
butuh tempat mementang diri perjumpaan
upaya terus meneriap gegap gempita bintang
pandangan menduga pada membidang ruang
bekal kesadaran diri membias cahaya elegi
dendang kinanti penawar hasrat belenggu
dunia sungguh ranah wacana erat menunggu

Semayam rindu sepanjang tentu merestu
tak ada respon tak begitu penting tentu
secepat mungkin kau bisa membuat nyata
dalam bayang ilusi tentang bidadari surga
agar tak terlambat tentu senang menyangka
nalar tegas mengkerut jelmaan retas menerta

Serpih waktu mengurai lagu syahdu menentu
hentak suasana semua merangkai tirani restu
kaulah segalanya bagiku untuk keabadian nyata
terima saja apa sudah terhidang di depan mata
hasrat mengenyam tindakan sepenuh ihwal kenal
bersatu tentu melingkupi insan ketetapan awal

Kandangan, 23 Januari 2019





MENUNJANG RISALAH PERKENAN KEKANG ZAMAN

Karya : Akhmad Husaini

Bicara panjang lebar igau pengaruh nalar merasuk
dinamika panjang searah tikaman tepat menusuk
perubahan mendera detak jantung tengah menuju
bila kau ingin mengerti akan segala pasti meramu
kesadaran terindah bakal membias rona lelaku
menopang bentang ragam sengketa teramat pilu

Menunjang risalah perkenan kekang zaman
menafsir kehendak berpicu isyarat angan
aturan membendung suasana saling jenjang
yakin warna kegundahan berlaga menjulang
meninjau pengaruh diri kesatuan tumpang
status liku perihal jemari pasrah menjanji
ingin gapai ketentuan hasrat tinggi menguji

Agar selalu terbiasa instuisi mereka iba saling damai
riak gelombang bicara tentang begitu akrabnya alami
tak akan selalu mengerti apa menopang melingkupi
sepanjang lagu jarak panjang leluasa diri meniti harap
menubir bebas lantas kehormatan taktis menari lindap
dalam pandang sunyi terulang bentangan bentuk kenang

Terpa ranting benalu singkap laju pesona
ada banyak peleburan ketetapan seksama
menempuh jalan teramat pandang meredam
helai menguak rekah tempias deru umpama
perihal sanggah merinai lagu sendu kerinduan
tentang segala sesuatu mengabdi risau haluan

Kandangan, 23 Januari 2019





LIRIH SENTIMEN MENAMBAT GERUS WACANA

Karya : Akhmad Husaini

Sepenuh pindai jika meremang pernah ada
belai nyanyi langkah kerinduan mengada
benalu rindu memapah kesendirian tanda
iklim merajut tikaman melambung buntu
petuah rindu damai mengarah retasan tentu
keinginan untuk jadi lebih baik kian seru

Ada banyak siasat penawar rindu terasing
kondisi awal menikam serpihan jejak restu
semai lembut firasat dugaan jengah mengadu
mengenal tentu sepanjang restu menderu
pendam narasi rindu berdamai dengan aksi
narasi panjang kehidupan bermasyarakat
momen baik menerpa jejak bersahaja hormat

Hujan penuh momen berkah saling hikmah
semua bisa mencerna dengan rasa melimpah
terkadang merasa jenuh pekerjaan digeluti
melenakan diri sepanjang jejak arus bersemi
menuliskan banyak segala kesenangan disini
bernaung dalam pijakan seteru dera kondisi

Lirih sentimen menambat gerus wacana
jantung pertahanan lindap pengaruh cerna
perdaya waktu menyimpul nyanyian elegi
tinggi igauan pencapaian ringkih naluri bakti
semu risau kelembutan arah irama berdentang
derai pesona teramat ringkih sekali mementang

Kandangan, 23 Januari 2019


 


TEGUH KEMAMPUAN MEMENTANG TABIAT REKAH

Karya : Akhmad Husaini

Takluk diri peraman kemampuan bergayut
celoteh naluri ambisi berbias tabik bertaut
bebas menaklukkan harapan kian memantik
jalan kebenaran sepenuh pendam jelita melirik
aturan memihak setegas warna hati menambat
hasrat diri kian mendera celah bermartabat

Teguh kemampuan mementang tabiat rekah
malam bergelut gurauan rindu menata tingkah
tantangan menghibur ranum ketiadaan sangka
sering mendendang dengan angan kilauan sukma
semangat untuk terus terbias warna ketentuan arti
selalu ada jalan terbaik kelana langlang meniti
rajam suara sendu memagut kesyahduan hati

Perih gulana mengigau pantauan sederet ambisi
resah dan gelisah tak terarah menikam kondisi
andai semua bisa saling kita rasakan bersama
serpih makna menirai selalu nyata riuh seirama
merindu untuk selalu bersama dalam kenang
memendam beribu lamunan ilusi jejak terang

Kita mesti harus tahu dengan kenyataan itu
beban hidup tak mesti saling terpana pilu
cahaya terang memendar sepanjang canda
gambaran cinta memendar keinginan setia
tuntutan pernah taklukkan mengidap waktu
tegas aturan merasuk pesona hati kian tentu

Kandangan, 23 Januari 2019





MENEMPUH ISYARAT HATI MENIMPA BELENGGU

Karya : Akhmad Husaini

Menimpa firasat diri tergiur rindu sesaat
sunyi mendekap dipelukan asmara mematri
semburat menusuk perangai bersahutan
rekah kemungkinan memudar sadar hambatan
tindakan terbuai pesona menikam senjakala
sungguh perasaan teramat menyenangkan

Menempuh isyarat hati menimpa belenggu
tujuan pasti rindu dendam remang meragu
belenggu riang mengurai cernaan sembilu
terpengaruh diri tertanam kehendak perilaku
kemungkinan terbaik pernah ada menyangka
sesuai nyata di depan mata menyerta segala
langkah bidang menerjang tuju menghalang

Bias mewarnai rahasia tabiat kosmos laju ambisi
arti benaman menjiwai rekah batas tuntas kondisi
kita saja harus berusaha mesti sepenuh ego meniti
mengejar pijakan perilaku kesempurnaan syahdu
sandera kepada hal suntuk redup berperi pendam
tak perlu ingin masa lalu kian hunjam mengelam

Tegas jawaban alasan saling membelai sapa
mencakup ketegasan diri igauan hari menimpa
hal biasa dengan mudah menggapai semua
ragam pesona akan merasuk kinanti derita
terpana silsilah kemajuan ketentuan meraba
lanjutan hati perihal meringankan kendala

Kandangan, 23 Januari 2019




SIMBOL ARUS WAKTU MEMBAYANG KIAN TEMPIAS

Karya : Akhmad Husaini

Semua akan bisa diraih dengan begitu gemilang
karena bukan sekarang kau bisa menikmati hasilnya
jangan paksa meremang matahari bersinar terang
kau akan tahu menuai tentu itu kepuasan belaka
makna hari kian sempana menawar beragam sangka
usah kau ragu dengan hal itu merasa lantunan terka

Simbol arus waktu membayang kian tempias
adakah waktu untuk terus menimba retas
kenangan mudah bahagia saling bersampiran
tentang segala penawar hakikat sementara
akan hak semua menafsir ego yang kentara
karisma menata arus keluar kendali prahara
riskan menampik rekah perasaan tertegun

Selalu ingin berbenah dengan ketentuan lain
tentang lambai waktu melimpah tak terlupakan
dendam jiwa menderai perasaan takjub melanjut
melambai lembut kenangan bertaut lagu jingga
pemakaian makna segala rasa tarian sangka
menerka peraman ikhtiar diri menegang tandas

Semakin senang terkesima menikam arti
janji itu terus terlena membuai irama meniti
semburat jitu mengikat pengaruh jalinan
menambang bayang jalinan dasar mungkin
akhir setia mengemban jejak penuh warna
tertawan sendu semakin lindap kemestian

Kandangan, 22 Januari 2019



BIODATA AKHMAD HUSAINI

Akhmad Husaini lahir di Angkinang, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan, 18 November 1979. Aktif menulis sejak tahun 1996, saat masih duduk dibangku MAN 2 Kandangan. Karyanya berupa puisi, cerpen, artikel, dsb pernah dipublikasikan diberbagai media cetak dan media online baik lokal maupun nasional. Aktif dalam kegiatan seni dan sastra di Kalimantan Selatan.

Puisinya termuat dalam antologi bersama penyair Kalimantan Selatan : Do’a Pelangi di Tahun Emas (2009), Menyampir Bumi Leluhur (2010), Seloka Bisu Batu Benawa (2011), Sungai Kenangan (2012), Tadarus Rembulan (2013), dan Maumang Makna di Huma Aksara (2017).

Akhmad Husaini sekarang bekerja sebagai Staf Tata Usaha MTsN 3 Hulu Sungai Selatan. Berdomisili di Jalan A Yani Km 8 Desa Angkinang Selatan RT 1 No 40, Kecamatan Angkinang, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Provinsi Kalimantan Selatan, Kode Pos 71291

Akhmad Husaini bisa dihubungi melalui :

No Hp / WA : 0852-4725-3890
e-mail : akhmad.husaini@yahoo.co.id
blog : www.sketsahss212.blogspot.com
facebook : www.facebook.com/akhmad.husaini.16

Dua Kali Mengikuti Peringatan Maulid 1440 H

Kamis, 31 Januari 2019

Sabtu (24/11/2018) saya menghadiri peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW 1440 H di dua tempat. Pada pagi sekitar pukul 09.00 WITA, ke tempat keluarga, bernama Wahab di Panyaungan, Longawang. Berjarak sekitar 4 kilometer dari rumah saya di Angkinang. Naik sepeda motor dengan ibu saya.

Ada pembacaan syair Maulid Habsyi. Saat saya tiba disuguhi bubur kacang beserta roti dan juga teh manis. Usai peringatan Maulid undangan dijamu makanan dengan menu masakan yang sudah disiapkan di atas meja panjang samping rumah. Para undangan bebas memilih sesuai selera masing-masing. Saya menjatuhkan pilihan kepada nasi sop basate.

Kemudian pada Sabtu malam saya saruan Maulid di tempat tetangga saya, Hj Asa. Digelar setelah shalat Isya. Acara diawali dengan pembacaan surah Yasin. Ada ceramah agama oleh Ustadz H Hatta Mujammil dari Taniran.

Kemudian pembacaan syair Maulid Al Barjanzi yang sudah ditentukan para qari pembacanya. Merupakan gabungan para qari Barjanzi perwakilan beberapa kampung di Kecamatan Angkinang.

Mereka membawakan rangkaian pembacaan syair Maulid Al Barjanzi berupa Shalawat, Rawi, Asyrakal, dan Doa. Tuan rumah menyiapkan menu untuk tamu undangan berupa lauk haruan dan daging sapi. Juga ada wadai sumapan. (ahu)

Selasa, 29 Januari 2019

Gado-Gado Cerita Saling Menyerta

Rabu, 30 Januari 2019

Dugal senang bajalanan ke tempat jauh. Labung Anak, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), salah satu tujuannya. Berjarak sekitar 30 kilometer dari Angkinang, tempat ia tinggal, teman akrabnya, pasangan suami isteri yang dikarunia seorang anak, tinggal disana.

Pagi Minggu Dugal ke Kandangan, ke tukang cukur, ia bagundul. Lama sudah niatnya ingin bagundul. Sudah bertahun-tahun. Dengan bagundul setidaknya pikiran terasa segera. Walau agak malas dan malu untuk keluar setelah bagundul.

Apalagi bila bertemu dengan teman perempuan. Ada puluhan ayam kampung dan bangkok dipelihara oleh Dugal. Dengan berbagai versi tingkata usia. Ayam itu dikurung di kandang kotak kardus air mineral untuk ayam berusia seminggu sampai sebulan.

Kotak buah untuk anak ayam berusia dua bulan lebih. Dalam kandang besar untuk ayam dewasa. Dugal cukup menyenangi usaha yang satu ini. Cukup menikmati prosesnya saja. Dugal ingin sekali bisa membaca shalawat pada shalat Tarawih di Langgar Al Kautsar, tempat ia tinggal. (ahu)

Sekitaran RT 1 Desa Angkinang Selatan

 Sabtu, 23 November 2024 Suasana yang terlihat di sekitaran RT 1 Desa Angkinang Selatan, Kecamatan Angkinang, Kabupaten Hulu Sungai Selatan,...