Rabu, 11 Oktober 2017

Menatap Lekang Penasti Memburu Restu

Kamis, 12 Oktober 2017


Remang tentu dalam tirani yang bersejarah
menempuh tendensi pesona diri yang hebat
berkuranglah untuk terus jadi yang terbaik
himpitan daya upaya meredam kesaksian
senang dan gembira bisa kumpul dengan warga

Bisa gotong royong menyelesaikan masalah
waktu di paunjunan dan tempat bekerja
kabarkan arus merindu menampak ambigu
harus cepat-cepat pergi kesana nantinya

Menatap lekang penasti memburu restu
datang basawat pada biasanya
penuh aroma sanggup membuat orang terlena
bisa menjelajahi Banua dengan sepenuh hati
kau harus tahu segala tiada menjadi ada

Menggerus waktu semampai bertahta
mementang tikaman janji yang kesumat
hanya berdiam diri di rumah saja seharian
ternyata aku diri paling tepat
segala aturan berkalang rasa gemulai

Gairah mencumbu semakn tentu
ragam kesumat menajam wibawa kalimat
datang pergi pagi ke tempat tujuan
bawakan oleh-oleh ke tempat yang dituju
kau harus menerpa jalur beribu makna
pernah kau rasa kedudukan yanga pasti

Kandangan, 1 Oktober 2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Puisi AHU : Watak Simbol Intonasi Perangai Jingga

 Jumat, 22 Maret 2024 Cerita guramang alasan manis kian sinis watak simbolis kehendak penawar lara senarai kehendak intim suara nurani ego k...