Saya tak sengaja memperoleh selembar foto. Foto
kenangan dan sangat berharga. Dalam foto itu tampak kakek saya dari pihak ibu, bernama
H Saderi sedang duduk bersama undangan lainnya. Saat itu kakek saya berfoto sekitar
tahun 1990-an.
Kakek saya hadir ke tempat itu sebagai
perwakilan Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Angkinang. Hadir pada acara di Madrasah
Tsanawiyah Negeri (MTsN) Angkinang bersama undangan lainnya. Pada foto itu kakek
saya berada pada nomor dua dari kiri sedang memakai peci warna putih. Juga
hadir dari pihak Kecamatan Angkinang dan undangan lainnya.
Kakek adalah sosok yang tegas. Selalu peduli
dengan keluarga. Kakek saya sosok yang pendiam, keras dan bijak. Pernah suatu
hari saya diajak kakek ke Kamat, sekitar 4 kilometer dari rumah saya. Naik sepeda
kesana saya dibonceng di belakang. Yang lucu justru saya disuruh kakek naik
sepeda duduk seperti wanita.
Bukang babirangkang
seperti anak laki-laki kebiasaan, tapi duduk diancak, pantat dan tubuh mengarah ke kiri. Semula saya menolak,
merasa malu dilihat orang, anak laki-laki duduk seperti anak perempuan. Tapi
saya menuruti saja. Tak ingin bermasalah dengan kakek. Alhamdulillah semua
perjalanan pergi dan pulang selamatan saja.
Beliau merupakan perokok berat. Setiap kali habis
yang diisap, saya disuruh ke toko membeli rokok kesenangan beliau yakni Kansas
warna orange. Beliau juga peduli
kepada saya bila sedang sakit, pagi-pagi beliau membawa saya ke Puskesmas untuk
berobat atau disuntik. (ahu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar