Genderang Aruh Sastra Kalimantan Selatan
(ASKS) XIV Tahun 2017 sudah ditabuh, dan Kandangan, Kabupaten Hulu Sungai
Selatan (HSS) adalah sebagai pelantangnya. Pungkala
ini merupakan pemenuhan atas amanat sidang pleno ASKS XIII di Kabupaten Tanah Laut
awal Desember 2016 lalu, yang juga sebagai penguatan atas hasil sidang pleno di
beberapa ASKS sebelumnya.
Ekspektasi yang dicuatkan masyarakat
sastra Kalsel pun agaknya begitu gempita, hal ini boleh jadi dikarenasebabkan
setidaknya oleh dua ihwal. Pertama, di Kandanganlah untuk kali pertama ungkara ini bingkas di tahun 2004 lalu, dibidani dan ditasmiahi oleh sastrawan Kandangan pula.
Kembalinya helatan ini akan ditanggap di
Kandangan menjadi putaran kedua setelah 13 tahun berkanjangria di seluruh kabupaten / kota di Kalsel. Geliat ini
tentunya membawa semacam renjana yang dihendakkan mampu melipur dahaga sastrawi
para pemuja kata di Banua.
Kedua, di sepanjang tikuan waktu, di
Kandangan selalu tumbuh dan berkecambah sastrawan-sastrawan belia generasi
pelanjut penjemba estafeta – sesederhana apa pun makna sastrawan itu.
Karena memang, sebagaimana dituliskan
Muhammad Radi dalam Sajak Kotaku; Kandangan (adalah) rahim para penyair.
Mereka-mereka inilah yang nantinya akan ambil bagian balinjang dan bakunjang
menyukseskan ASKS tahun 2017 di Kandangan. Kadada
alasan lagi kada bamanusia manggudar ASKS di Kandangan. (ahu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar