Puisi
Muhammad Zainal Abidin (Kelas IX D MTsN Angkinang) :
Yang
Tersisa dalam Ingatanku
Batu karang yang diam seribu bahasa
angin malam yang bertiup tanpa tujuan
khayalan indah yang berujung sirna
gemericik air hujan nada simfoni
jantung berdebar tak seperti basanya
Malam datang dengan segala misterinya
impian terbuai hampa dengan merana
bintang pun enggan menampakkan wajahnya
terlintas wajah yang sudah tak asing
Lama kutatap wajah ibu
setelah takdir membawanya pergi
tentulah kudekap erat dalam pelukku
tapi itu hanyalah memori masa laluku
ragamu pergi bersama ingatanku
Sungai
Kudung, 22 Desember 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar