Senin, 06 April 2015

Tiga Target Tahun 2015

Senin, 6 April 2015


            Saya mempunyai target dalam bidang kepenulisan tahun 2015 ini. Khususnya di Kompasiana yang selama ini saya geluti. Tiga target tersebut adalah pertama, mencapai 1000 tulisan di tahun 2015. Sekarang sudah 630 lebih. Berarti sampai Desember 2015 sisanya 370 tulisan harus tercapai.

Apakah bisa ? Insya Allah keyakinan itu memang ada. Kemudian yang kedua, menjadi Kompasianer Terbaik 2015. Itu orang lain yang menentukan. Ketiga, contreng warna biru. Saat ini saya masih berstatus contreng warna hijau. Target itu tak muluk-muluk amat. Namun harus kerja keras menggapainya. Dengan terus menulis dan menulis. Minimal sehari satu tulisan. Baik itu puisi, berita, catatan harian / perjalanan, dsb.

Memang ada semangat tinggi untuk segera mencapai ketiga target tersebut. Gairah yang harus dilakukan. Sebagai penyemangat hidup dalam menjalani hari-hari. Karena menulis sudah merupakan jalan hidup saya. Walau bukan dari menulis saya mendapatkan penghasilan uang. Karena memang jujur saya akui selama ini tak ada kepuasan materi yang didapatkan. Tapi hanya berupa kepuasan batin saja.

Saya bermimpi. Alangkah indahnya kala menulis dihargai. Kala menulis diberi gaji / uang lelah. Semisal setiap satu tulisan yang ditayangkan di blog atau media lainnya dihargai Rp 50.000 / tulisan. Jadi para penulis seperti diperhatikan. Siapa yang mendanai ? Pemerintah ? Apa yang bisa diharapkan dari pemerintah ? Departemen apa yang akan menangani ? Ah saya tak ingin berpikir panjang-pangjang.

Hidup seperti ini saja. Menulis dihargai atau tidak dihargai, saya tetap akan terus menulis. Kepuasan batin bakalan diterima bila tulisan itu terposting di blog pribadi atau Kompasiana yang selama ini saya jalani. Soal mendapat duit dari hasil tulisan tersebut itu nomor sekian. (akhmad husaini)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Puisi AHU : Watak Simbol Intonasi Perangai Jingga

 Jumat, 22 Maret 2024 Cerita guramang alasan manis kian sinis watak simbolis kehendak penawar lara senarai kehendak intim suara nurani ego k...