Senin, 06 April 2015

Tepi Diri Jangkauan Hati

Senin, 6 April 2015


Agar tulisanku ini dianggap puisi
musim kerinduan yang telah hilang
tulislah sepanjang yang kau mau
aku ingin terus setia
dalam banyak arti dan janji
harus siap lahir batin
jatuh bangun itu hal biasa
anak urang baduit mainannya banyak duit jua
itu sudah nyata adanya
tak perlu diri sendirian
apalagi sampai membuat galau
waktu terbaik untuk mencerahkan wajah
harat banar basusumbalit
berjalan normal seperti biasa
hilangkan segala gundah gulana
sepanjang cerita yang aku ketahui
lahirkan banyak mimpi
kaingatan lawan mambanjur dan manajur
mencari ikan dengan kodok sebagai umpan
apa yang dilakukan nantinya
bawa rileks dan refresing saja
agar senantiasa bisa ceria
menyisakan banyak tanda tanya
kau harus tahu semuanya
tingkah dengan senang hati bertanya
alangkah senangnya hati ini
bila keadaan seperti itu nyatanya
kerap membias matahari
kaulah tambatan hatiku
dari kesesuaian rindu yang kian mendendam
dari perjalanan ringkih masa lalu
tak perlu banyak canda
hasilnya akan kupersembahkan untuk MTsN Angkinang tercinta
rindu menuntas sembilu
dari deraan waktu ke waktu
datang dengan kemampuan yang ada
semangat bergelora abadi
sepanjang mimpi yang kau berikan
dari warna-warni antusias memberkati
kejora yang kau kejar itu
tak pernah tahu arti semuanya
daun-daun meranggas hijau
dari keinginan suara tak terarah
dendang lagu semusim irama menggema
yang tak tahu akhir nantinya
cangkal-cangkal bausaha
agar sukses bisa kau raih
membayang banyak kehati-hatian
sebelum pudarnya banyak harapan



Kandangan, 05-04-2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Puisi AHU : Watak Simbol Intonasi Perangai Jingga

 Jumat, 22 Maret 2024 Cerita guramang alasan manis kian sinis watak simbolis kehendak penawar lara senarai kehendak intim suara nurani ego k...