Selalu
aku khayalkan beragam kerinduan
tak
pernah tahu akan apa yang ada
semuanya
untuk silaukan peraduan rindu
rindu
jalan-jalan ke Amuntai
seperti
yang dulu pernah dilakukan
menuntas
segala luka hati
jangan
pernah merasa diri ini terkebiri
dari
belenggu jiwa yang resah
agar
tercipta banyak puisi
semilir
angin siang berhembus bias
dari
segenap harap penuh tuju
hanya
itu bisa saling berharap
ingin
berbeda dengan yang lain
memindai
harapan di tengah gejolak rindu
kesenagnan
di inti diri
kita
pernah bersatu
mengingat
perjalanan se arah setujuan
rindu
membelit di ambang cerah ceria
tak
ada perjalanan yang mendasar
simpulan
malam berjalan kelam
cerita
rindu teramat tajam
elegi
sunyi yang terus menghunjam
pergi
jauh dari sunyi alam
kebijakan
apalagi yang kau perbuat
mambari
maras banar
sapida
mutur gararakan
dari
sejumput masalah yang menikam
apa
saja yang bisa kau beli
demi
sebuah kesenangan belaka
kekuatan
dalam dentang banyak rencana
selalu
disibukkan dengan pekerjaan
aku
yang terus ingin dimanja dan dicinta
biarlah
semuanya berjalan seperti biasa
dari
segenap keutuhan cinta
kita
tentu berharap lebih dinamis
sukses
dalam menggapai segala cita
teringat
dulu aku sering naik mikrolet
banyak
alasan yang kau berikan
kada
cangkal bausaha
segenggam
harap muncul dipundakmu
kepuasan
yang terus menuntas hati
kau
akan tahu sendirinya nanti
jangan
sampai terjadi penyesalan
mudahan
kaina inya tuntung pandang
aku
ingin terus merasa bebas disini
dari
rentak usia kian menghunjam
dengarkan
suara-suara penuh ambisi
Kandangan, 02-04-2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar