Sepenuh
hati sepenuh penantian
sepoi
pagi mendendam kelam
dari
bisik kalbu meretas janji
melayang
jauh bersinergi diri
aku
ingin terus berjalan jauh
menyimak
dalam segenap sudut hati
pasrah
menubir hati yang pilu
menjadi
dambaan semua orang
lahirkan
banyak karya monumental
jangan
terlalu banyak dipikirkan
semua
orang bisa mencipta
dengan
sepenuh diri menimbun warna
aku
rindu masa lalu
damaikan
diri tanamkan asmara
temani
aku dalam kesunyian
jangan
bohongi aku
aku
tentu banyak merasa
banyak
momen paling berharga
tak
ada alasan karena hujan
terus
berjalan membawa bahagia
shalat
Jum’at di Danau Ceramin
terus
berlanjut menikmati pecel
semua
bisa dirasakan
ada
gairah bergolak bila melihatnya
bawa
terus dengan sejuta ceria
aku
ingin terus menambat pasti
akan
tahu bagaimana akhirnya nanti
dari
segenap kesedihan yang ada
apa
yang mampu kau perbuat
aku
akan berusia ceria
mendamba
sejuta harap
meremba
yang tak kenal laku
tapi
aku kenal mereka
berkunjung
ke HSU
Mpok
Nori wafat akibat penyakit pernafasan
selamat
jalan pelestari budaya Betawi
dengarlah
apa kata mereka
akhir
dari pengembangan yang tuntas
beri
harap segala daya
ranah
sore berdenyut kencang
bawa
lagu api cemburu
suasana
haru biru
mencumbu
waktu yang tak tentu
Kandangan, 03-04-2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar