Senin (06/04/2015) pukul 08.00 WITA
saya ke Kandangan, ibukota Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), yang berjarak
sekitar 8 kilometer bersama Atma Fathana, rekan sepekerjaan. Sebelumnya ke
rumah anak murid saya, Noorul Hikmah (Kelas VII B MTsN Angkinang) di Rantawan.
Karena mau membawa mereka, yakni Noorul dan Muhammad Hidayat (Kelas VII C MTsN
Angkinang) ke Kandangan. Mengantar mereka sebagai pembaca Al Qur’an dan Saritilawah
pada acara peletakkan batu pertama pembangunan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
Bhayangkari Polres HSS di Jalan Kenanga Kandangan.
Saat kami tiba Noorul dan Dayat sudah siap.
Dayat sebelumnya diantar orangtuanya ke rumah Noorul. Lalu kami berangkat. Saya
dengan Dayat. Sementara Atma dengan Noorul. Saya lebih duluan ke tempat
kegiatan. Sementara Atma dan Noorul tadudi
di belakang. Sempat bertemu dengan Toto, anggota PMI HSS yang akrab dengan
saya. Anaknya sekolah di TK Kemala Bhayangkari Kandangan.
Setelah itu saya pulang. Lewat Jalan Hanyar
(HM Yusi) Kandangan. Di tengah jalan hujan turun dengan lebatnya. Saya
berhenti. Tepat di sebuah Langgar di Jalan Hanyar. Sepeda motor saya parkir di
depan Langgar. Sementara helm saya bawa masuk duduk di teras Langgar. Sebagai
basa-basi saya minta izin kepada seorang laki-laki yang sedang berada di tempat
wudhu. Mungkin orang dekat langgar itu.
Inilah problem yang saya hadapi setiap musim
hujan. Atau kehujanan di jalan. Tak punya jas hujan. Jadi siap-siap mencari
tempat beteduh kalau tidak ingin basah kuyup pulang ke rumah. Selama berada di
teras Langgar saya cuma berdiam diri sambil menikmati lalu lalang kendaraan
yang lewat. Juga pikiran melayang entah kemana. Jarak langgar dengan jalan
hanya beberapa meter saja.
Tiba-tiba tak jauh dari depan Langgar ada
ibu-ibu yang membonceng perempuan tua terjatuh sendirinya dengan motornya.
Secara spontan melihat hal itu saya berupaya menolongnya. Perempuan tua yang
berada dibelakang terjatuh. Saya ikut mengangkatnya. Sebelumnya membantu mamuat sepeda motor. Setelah itu syukur
Alhamdulillah bisa berdiri. Mungkin mereka dua beranak.
Setelah menolong ibu-ibu itu saya kembali ke
teras Langgar. Hujan makin lebat saja. Mungkin saya akan lama disini. Kemudian
ada tamu lain singgah di teras Langgar. Dua anak laki-laki naik sepeda. Mereka
berteduh di teras Langgar. Hampir setengah jam berada di Langgar itu saya
putuskan untuk pulang.
Benar saja hujan masih turun walau hanya
berupa gerimis saja. Saya tancap gas. Agar segera bisa sampai ke tempat kerja
saya di Tsanawiyah. Namun di daerah Bakarung sepertinya tidak selebat di
Kandangan tadi. Ini terlihat aspal jalan tidak basah. Beberapa menit tiba di
Tsanawiyah hujan lebat mengguyur Angkinang dan sekitarnya dengan lebatnya. (akhmad husaini)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar