Sekitar pukul 13.30 WITA Minggu (08/12/2013) saya ke Kandangan. Tapi di tengah jalan tepatnya di Gambah Luar hujan lebat turun. Saya balik haluan cari tempat berteduh yang terdekat. Pilihannya adalah Masjid Al Abrar.
Saat saya datang suasana masjid lagi sepi. Hanya ada seorang kakek-kakek duduk diteras masjid. Setelah memarkir motor lalu saya ke tempat wudhu. Ambil air wudhu lalu masuk masjid. Menunaikan shalat Tahiyatul Masjid.
Usai shalat saya keluar. Hujan belum juga reda. Mau pulang bahujan kadada jas hujan. Saya putuskan untuk tetap berada di masjid sampai hujan reda.
Pemandangan belakang masjid terlihat berbeda. Ada bangunan baru. Yakni untuk WC, kamar mandi, dsb. Luas juga areal masjid ini. Puas mengamati keadaan sekitar saya mengarahkan pandangan ke depan. Satu persatu ada orang datang berteduh. Memarkir motor di tempat parkir masjid yang berada sepuluh meter lebih dari tempat saya berada.
Lewat pula pambakal Gambah Luar menuju belakang masjid. Saya lupa namanya. Saya kenal dengannya. Entah ia kenal saya ? Sering lihat dan takumpul di kegiatan seni.
Saat duduk di teras masjid Al Abrar ini tercetus keinginan untuk menulis buku. Buku apa saja yang penting berbau tentang Hulu Sunga Selatan. Diantaranya saya ingin menulis buku : MENGENAL KULINER HULU SUNGAI SELATAN.
Tapi apakah saya bisa mewujudkannya ? Mungkin saja asalkan bekerja keras untuk mewujudkannya.
Saya terus berpikir, tepatnya mengkhayal atau melamunkan keinginan. Tapi keburu hujan reda, walau ada sedikit rintik. Saya ambil motor ma uterus ke Kandangan. Beberapa menit saat berada di Jalan Hanyar hujan kembali turun, mau lebat. Saya putuskan balik haluan pulang ke rumah saja. Soal mau ke Warnet dan beli koran saya batalkan. Besok masih ada waktu.
Ternyata hujan di Kandangan saja. Bakarung hingga Pakumpayan tidak hujan. Buktinya jalanan tidak basah. Saya ke kios Yadi membeli sesuatu . Ketemu Iris Ubur. Kini dia kuliah di Unlam Jurusan Fakultas Ekonomi.
Saya ke sekolahan. Tak lama hujan ternyata turun mengguyur dengan lebatnya. Hingga pukul 17.40 WITA hujan belum juga reda. Karena memang sekarang sudah musimnya mungkin.***
Saat saya datang suasana masjid lagi sepi. Hanya ada seorang kakek-kakek duduk diteras masjid. Setelah memarkir motor lalu saya ke tempat wudhu. Ambil air wudhu lalu masuk masjid. Menunaikan shalat Tahiyatul Masjid.
Usai shalat saya keluar. Hujan belum juga reda. Mau pulang bahujan kadada jas hujan. Saya putuskan untuk tetap berada di masjid sampai hujan reda.
Pemandangan belakang masjid terlihat berbeda. Ada bangunan baru. Yakni untuk WC, kamar mandi, dsb. Luas juga areal masjid ini. Puas mengamati keadaan sekitar saya mengarahkan pandangan ke depan. Satu persatu ada orang datang berteduh. Memarkir motor di tempat parkir masjid yang berada sepuluh meter lebih dari tempat saya berada.
Lewat pula pambakal Gambah Luar menuju belakang masjid. Saya lupa namanya. Saya kenal dengannya. Entah ia kenal saya ? Sering lihat dan takumpul di kegiatan seni.
Saat duduk di teras masjid Al Abrar ini tercetus keinginan untuk menulis buku. Buku apa saja yang penting berbau tentang Hulu Sunga Selatan. Diantaranya saya ingin menulis buku : MENGENAL KULINER HULU SUNGAI SELATAN.
Tapi apakah saya bisa mewujudkannya ? Mungkin saja asalkan bekerja keras untuk mewujudkannya.
Saya terus berpikir, tepatnya mengkhayal atau melamunkan keinginan. Tapi keburu hujan reda, walau ada sedikit rintik. Saya ambil motor ma uterus ke Kandangan. Beberapa menit saat berada di Jalan Hanyar hujan kembali turun, mau lebat. Saya putuskan balik haluan pulang ke rumah saja. Soal mau ke Warnet dan beli koran saya batalkan. Besok masih ada waktu.
Ternyata hujan di Kandangan saja. Bakarung hingga Pakumpayan tidak hujan. Buktinya jalanan tidak basah. Saya ke kios Yadi membeli sesuatu . Ketemu Iris Ubur. Kini dia kuliah di Unlam Jurusan Fakultas Ekonomi.
Saya ke sekolahan. Tak lama hujan ternyata turun mengguyur dengan lebatnya. Hingga pukul 17.40 WITA hujan belum juga reda. Karena memang sekarang sudah musimnya mungkin.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar