Selasa (29/05/2018) malam usai shalat Tarawih
di Masjid Agung Riadhusshalin Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), saya
dan Rizal, teman se kampung, menuju pusat kota Barabai. Kota ini berjarak sekitar
20 kilometer dari Angkinang, tempat saya tinggal.
Mencari tempat minum untuk melepas rasa
dahaga dan lapar. Setelah berjalan kesana-kemari pilihan jatuh pada sebuah
warung di dekat tukang jahit. Saya dulu juga pernah kesana, tapi lupa kapan
waktu tepatnya.
Disana kami memesan minuman. Saya memilih
teh es sementara Rizal teh hangat. Saya juga memilih tahu dan tempe bapatis. Kami merendam mie instan.
Suasana warung cukup lengang, hanya beberapa pengunjung saja yang datang.
Hampir sejam berada disana lalu kami beranjak ke tempat lain.
Menuju ke Pasar Barabai, rencana mencari
buku, tapi karena tutup kami balik haluan ke tempat warung minuman tadi, mengambil
sepeda motor yang di parkir disana. Setelah itu pulang, tak lupa singgah
sebentar di sebuah kios oleh-oleh beli Apam Barabai. Setelah itu pulang ke Angkinang.
(ahu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar