Senin (30/04/2018) malam saya mengikuti
ritual malam Nisfu Sya’ban di Langgar Al Kautsar RT 1 Desa Angkinang Selatan,
Kecamatan Angkinang, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalimantan Selatan.
Langgar ini berjarak sekitar 200 meter
dari tempat saya tinggal, kesana saya berjalan kaki dengan menyeberang jalan.
Langgar tampak penuh sesak dengan jamaah pada malam itu. Baik itu laki-laki
maupun perempuan, dari anak-anak hingga orang dewasa.
Nisfu Sya’ban berarti setengah bulan dari
bulan Sya’ban, atau setengah bulan lagi bulan Ramadhan 1439 H. Berbagai amalan
dijalankan pada malam Nisfu Sya’ban. Seperti yang dilakukan di Langgar Al Kautsar.
Dengan mendatangkan imam atau pemimpin acara dari Kandangan.
Diawali dengan shalat Maghrib berjamaah,
dilanjutkan shalat Hajat, pembacaan Surah Yasin, shalat Tasbih dam shalat Isya.
Diakhiri dengan selamatan menyantap menu sajian makanan dan wadai yang telah disiapkan panitia.
Warga Angkinang Selatan mengaku adanya
Nisfu Sya’ban itu sebagai ajang untuk meningkatkan amal ibadah dan silaturrahmi.
Kemudian pada siang harinya warga menunaikan puasa sunat.
Personel PMK Al Kautsar turut serta membantu
pelaksanaan Nisfu Sya’ban di Langgar Al Kautsar. Dengan membantu mengangkut
makanan dan minuman yang disajikan kepada para jamaah.
Dari rumah warga yang menyiapkan itu
diangkut ke Langgar Al Kautsar yang berjarak sekitar 100 meter. Momen seperti
ini agar terus dilestarikan, merupakan kebersamaan dalam menunjang amal ibadah. (ahu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar