Rabu, 02 Agustus 2017

Sebuah Cerita dari Labung Anak

Kamis, 3 Agustus 2017


Sabtu (15/07/2017) pukul 13.30 WITA saya diajak Rizal, teman se kampung ke Barabai. Saya ikut dibonceng. Di Barabai saya beli obat asma di sebuah apotek. Karena tadi dinihari tak bisa tidur. Usai dari Barabai kami ke Birayang. Singgah di sebuah warung di Pasar Birayang.

Disana saya memesan teh es dan guguduh. Hujan rintik terus turun, setelah dari warung kami ke Masjid Mubarak Birayang. Berjarak sekitar 500 meter dari warung tadi. Disini kami beristirahat menunggu shalat Ashar tiba. Kami ikut shalat berjamaah.

Ada Hariadi teman kami dari Labung Anak. Setelah shalat Ashar kami ke Rangas, Kecamatan Limpasu. Singgah di tepi jalan. Lihat pemandangan sawah dan gunung. Disini kami hingga menjelang waktu Maghrib. Kemudian kami shalat Maghrib di sebuah Langgar di Labung Anak.

Usai shalat Maghrib kami ke Pasar Malam Muara Rintis. Lalu ke sebuah depot bakso. Setelah itu kami kembali Labung Anak. Saat itu di dekat rumah Hariadi ada urang baguntingan. Saya kepincut, karena rambut saya sedang panjang.

Saya bagunting kepada tetangga Hariadi. Potongan nomor dua bagundul. Setelah itu ke rumah Hariadi shalat Isya. Kami pulang, sampai di rumah sekitar pukul 22.30 WITA. (ahu)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Puisi AHU : Watak Simbol Intonasi Perangai Jingga

 Jumat, 22 Maret 2024 Cerita guramang alasan manis kian sinis watak simbolis kehendak penawar lara senarai kehendak intim suara nurani ego k...