Selasa, 29 Agustus 2017

Seribu Puisi yang Mesti Kutuliskan

Rabu, 30 Agustus 2017


Teguh semampai gejolak menyatu
mau tidak mau kau harus mau
selalu ada wakil didekapan makna
lontong bahintalu sambalnya padas
lapat sabigi parut kanyang
ulatih masih adakah kini

Guguduh bapatis hal yang unik
teh es tak mau ketinggalan
kacang bajarang teman setia
jagung bajarang juga selalu ada
mematri jemari renda berpaduan
lem, benang, lakban, baterai, bol listrik
terhampar manis di atas meja dengan yang lain

Seribu puisi yang mesti kutuliskan
gegap gempita di bulan haji
apa amalan yang bagus menyertai hari
kapan-kapan aku datang kesana lagi
senang mendengarkan curahan hati mereka
ini saatnya aku cari perhatian

Hujan rintik di malam Rabu disertai angin sepoi-sepoi
bila kehendak menegas aturan yang ada
sendiri itu sesungguhnya sangat menyakitkan
teve kabel belum juga dihidupkan
menghampar perasaan saling seksama
retas kinanti memindai tegas membatas

Kandangan, 29 Agustus 2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Aktivitas Selama di Aceh

 Sabtu, 23 November 2024 Dari Diary Akhmad Husaini, Ahad (21/08/2022)  Semua akan abadi setelah diposting Dugal ke blog pribadi, tentu denga...